
Pemkot Balikpapan Perkuat Mitigasi Bencana
- Hadapi Cuaca Ekstrem
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Bencana banjir dan longsor besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera pada November lalu menjadi pengingat kuat bahwa ancaman ekologis dapat muncul tiba-tiba dan menimbulkan dampak luas. Bagi Kota Balikpapan, peringatan itu menjadi sinyal untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi meningkat hingga awal 2026.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa pemerintah kota telah memiliki master plan mitigasi bencana. Namun menurutnya, keberhasilan mitigasi sangat bergantung pada kesadaran warga terhadap risiko yang ada di lingkungan mereka.
“Balikpapan kan sudah jelas bahwa kita punya master plan. Tidak bisa tidak, cuaca ekstrem di sini besar sekali. Curah hujan bisa dua atau tiga kali lipat dari normal,” ungkap Bagus, Rabu (3/12/2025).
Ia menyatakan kewaspadaan penting dilakukan terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor dan bantaran sungai wilayah yang sering menjadi lokasi bermain anak-anak dan aktivitas warga.
“Kita mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada di daerah longsor, rutin kerja bakti, dan tidak menempati kawasan rawan bencana,” katanya.
BACA JUGA:
Berbeda dengan banyak kota di Kalimantan yang memiliki area hutan luas, Balikpapan bergantung pada strategi mitigasi berbasis tata ruang dan penguatan infrastruktur drainase. Salah satu proyek kunci yang tengah berjalan adalah pembangunan bendungan pengendali banjir (bendali).
Bagus menyebut bahwa efektivitas bendali diperkirakan baru terasa mulai 2026. Pengerjaan awal proyek menggunakan Belanja Tak Terduga (BTT) sebagai pemantik pendanaan sebelum dukungan anggaran pusat dan provinsi masuk.
“Di belakang DAS Ampal kita pancing dengan BTT. Mudah-mudahan di 2026 mulai ada percepatan, termasuk dukungan anggaran pusat dan provinsi,” ujarnya.
Meskipun potensi banjir bandang di Balikpapan tidak sebesar kota-kota di Sumatera yang memiliki aliran sungai besar, pola hujan ekstrem yang tidak terprediksi tetap menjadi ancaman serius. “Perubahan iklim memengaruhi semua daerah, termasuk Balikpapan,” tegas Bagus. ***
