
Pemkot Balikpapan Perkuat Sistem Merit untuk Dorong Kualitas ASN
- Penguatan SDM ASN adalah bagian dari visi besar peningkatan pelayanan publik
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat penerapan sistem merit dalam pengelolaan Aparatur Sipil Negara (ASN). Langkah ini dilakukan melalui asesmen kinerja dan kompetensi yang kini menjadi pilar utama dalam manajemen talenta ASN. Upaya tersebut menjadi komitmen Pemkot untuk membangun birokrasi yang objektif, transparan, dan terukur.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakan bahwa asesmen tidak sekadar menjadi instrumen penilaian, tetapi berfungsi sebagai dasar pemetaan kompetensi setiap ASN. Dengan data yang lengkap, proses penempatan hingga promosi jabatan dapat berjalan lebih profesional dan bebas dari praktik non-merit.
“Asesmen kinerja ini melengkapi sistem meritokrasi yang sudah berjalan di Pemerintah Kota Balikpapan. Dengan data yang lengkap, kita bisa melihat kemampuan ASN secara menyeluruh apakah layak dipromosikan atau perlu penguatan kompetensi,” katanya usai mengikuti Sosialisasi Manajemen Talenta bagi seluruh Kepala Perangkat Daerah dilingkungan Pemkot Balikpapan pada Jumat (14/11/2025).
Bagus menjelaskan September lalu, Balikpapan menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan pemerintah pusat dalam penerapan manajemen talenta ASN. Program ini melibatkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Kantor Regional Banjarbaru yang membawahi wilayah Kalimantan.
BACA JUGA:
Pemkot Balikpapan Pacu Legalitas Usaha Hadapi Arus Ekonomi Baru - ibukotakini.com
Sebagai tindak lanjut, asesmen lanjutan dijadwalkan dilakukan pada Senin mendatang. Sekitar 500 ASN dari berbagai unit kerja akan mengikuti proses tersebut. Mereka merupakan pegawai strategis yang masuk dalam pemetaan talenta.
“Tercatat kurang lebih 500 personel akan ikut asesmen lanjutan sebagai bagian dari program manajemen talenta yang dikoordinasikan oleh BKN,” ujarnya.
Bagus menyebut fokus utama asesmen berada pada ASN golongan III. Hal ini sejalan dengan perubahan sistem kepegawaian yang tidak lagi menggunakan skema eselon. Pemetaan talenta kini berbasis kompetensi, kinerja, dan potensi individu.
“Sekarang sistem eselon sudah berubah. Jadi fokusnya lebih kepada ASN golongan III yang menjadi prioritas dalam pemetaan talenta,” jelasnya.
Dia pun berharap asesmen dan penguatan sistem merit ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya aparatur secara signifikan.
“Dengan manajemen talenta yang terstruktur, pemerintah dapat mengidentifikasi pegawai berpotensi tinggi, merancang pengembangan karier yang tepat, serta menyiapkan kader terbaik untuk menduduki posisi strategis,” tuturnya.
Bagus menegaskan bahwa penguatan SDM ASN adalah bagian dari visi besar peningkatan pelayanan publik.
“Kalau SDM kita kuat, maka layanan ke masyarakat juga semakin baik. Itu tujuan akhirnya,” tukasnya. ***
