
Pemprov Ancam Ambil Alih Aset KKT dari Pelindo
- "Kita akan besarkan sendiri. Supaya PAD kita meningkat drastis,"
Komunitas Kita
IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur ‘mengancam’ akan mengambil alih aset-aset di Kaltim Kariangau Terminal (KKT).
Aset pemerintah daerah itu, saat ini dikelola bersama antara Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Wacana pengambilalihan aset diungkap Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji dalam pertemuan dengan para pimpinan perusahaan daerah Kaltim pada Sabtu, 8 Maret 2025 di Samarinda.
"MBS kita akan coba negosiasi dengan Pelindo. Kita akan ambil alih aset-aset kita. Supaya kita leluasa bekerja di KKT (Kaltim Kariangau Terminal) Balikpapan. Kita akan besarkan sendiri. Supaya PAD kita meningkat drastis," ujar Seno Aji dalam pernyataan resmi yang dikutip Minggu, 9 Maret 2025.
Menurut politisi Gerindra Kaltim ini, upaya itu akan dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah.
"Kalau Pelindo tidak mau, maka kita harus duduk bersama Pelindo untuk memastikan bahwa hasil bagi KKT lebih bagus lagi untuk Kaltim," tegasnya. Seno mengatakan bahwa wacana tersebut sebagai upaya mendorong perbaikan kinerja MBS.
BACA JUGA:
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Ajak SKK Migas Manfaatkan KEK - ibukotakini.com
Seno Aji juga melihat kinerja perusda-perusda lain belum maksimal. “Setelah kita lihat tadi, semua perusda rata-rata masih terkungkung dengan kerja sama pihak ketiga,” katanya.
Ia mencotonhkan PT Migas Mandiri Pratama (MMP) yang hanya mengandalkan penerimaan dari participating interest (PI) Blok Mahakam.
Diakuinya, MMP memang sudah mulai mencoba melakukan usaha non-PI, namun belum menghasilkan penerimaan yang besar. Wagub setuju untuk pengembangan usaha non-PI ini agar ke depan MMP tidak hanya mengandalkan penerimaan dari PI.
Dengan begitu MMP akan bisa memberikan kontribusi lebih tinggi untuk pendapatan Kaltim.
“Dari PI tahun lalu kita dapat Rp200 miliar. Tahun ini hanya Rp75 miliar. Begini kalau kita selalu mengandalkan orang lain,” kritik mantan anggota DPRD Kaltim ini.
BACA JUGA:
Wagub Kaltim Seno Aji Mau BUMD Ikut Menambang - ibukotakini.com
Hal yang sama terjadi di Perusda Kelistrikan yang hanya mengandalkan kerja sama dengan PT CFK.
Tak jauh berbeda dengan Perusda Bara Kaltim Sejahtera (BKS).
"BKS hanya mengandalkan MSJ. Kita tidak bisa bergerak sendiri. Gerak usahanya sangat tergantung dari kerja-kerja MSJ.
Wagub mengatakan bukan tidak mungkin ke depan BKS akan diberikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk mengembangkan usahanya sendiri.
"Mereka bisa menambang sendiri, menjual sendiri dan menjadi perusda yang jauh lebih besar," harapnya.
Terkait kinerja badan usaha milik daerah, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menilai kontribusi mereka terhadap pendapatan daerah masih belum optimal.
Rudy Mas’ud berharap seluruh perusda melakukan inovasi cepat untuk peningkatan pendapatan daerah. “Saya lihat kontribusi perusda kita untuk pendapatan daerah masih sangat sedikit, belum maksimal,” kata Rudy Mas’ud usai mendengarkan presentasi kinerja Perusda/BUMD Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (8/3/2025).
BACA JUGA:
Bisnis sehat, Korporasi akuntabel, Tingkatkan Kepercayaan Dunia Usaha - ibukotakini.com
Padahal kata dia, Kalimantan Timur memiliki potensi yang sangat luar biasa, baik dari sisi sumber daya alam, pengembangan industri perkebunan, sektor jasa, hingga infrastruktur dan kehadiran Ibu Kita Nusantara (IKN).
Intinya banyak peluang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh perusda-perusda Kaltim, tapi peluang besar itu tidak ditangkap atau dioptimalkan.
“Kontribusi yang diberikan sangat kecil dan tidak sebanding dengan penyertaan modal yang sudah kita berikan,” kritik Gubernur Rudy Mas’ud. ***