
Pemprov Kaltim Belum Menemukan Telur Infertil di Pasaran
Kenali ciri-cirinya
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyatakan belum menemukan peredaran telur infertil di daerah ini. Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Kaltim Dadang Sudarya menanggapi kekhawatiran peredaran telur berbahaya itu.
“Sampai saat ini (Rabu, 17 Juni 2020) tidak diketemukan peredaran dan penjualan telur infertil di pasaran. Kaltim masih aman dari penjualan telur infertil," kata Dadang Sudarya disela kunjungan ke pusat pembibitan ternak unggul PT.Equalindo Makmur Alam Sejahtera (Emas), di Desa Embalut Kecamatan Tenggarong Seberang Kutai Kartanegara.
Dadang Sudarya menjelaskan telur infertil ada dua sumbernya. Yaitu, telur ayam yang tidak dibuahi sehingga tidak bisa menetas. Ayam yang dipelihara tanpa pejantan dan telur yang dihasilkan hanya untuk dikonsumsi.
Sedangkan telur infertil berasal dari pembibitan ayam (breeding Farm). Telur itu biasanya masuk 18 hari di inkubator, kemudian di terawang atau dicek apakah bisa menjadi anak ayam atau tidak.
Telur bagus dimasukkan ke mesin penetasan, sementara yang tidak bisa setelah di cek dikeluarkan dan telur itu tidak bisa di konsumsi ataupun diperjualbelikan.
"Kalau pun telur dari breeding farm yang diperjual belikan itu belum dimasukkan ke mesin inkubator atau mesin tetas, sehingga masih bisa di konsumsi," ungkap Dadang.
Dadang Sudarya menegaskan telur infertil tidak boleh dikonsumsi masyarakat, karena telur yang tidak menetas sehingga tidak dijual sebagai telur konsumsi.
"Telur ini rentan menjadi tempat tumbuh jamur dan bakteri sehingga menyebabkan cepat membusuk. Biasanya, telur sebelum dijual terlebih dulu disemprotkan zat kimia. Bagi ibu rumah tangga di minta lebih berhati-hati saat membeli telur," ungkapnya.
Ciri-ciri telur infertil, biasanya dijual dengan harga murah. Bahkan bisa 50 persen dari harga pasaran telur biasanya. Harga telur infertil dijual antara Rp7.000 sampai Rp15.000 per kg. Sementara kisaran harga telur ayam ras biasanya dijual di atas Rp 20.000 per kg. Tanda lainnya, cangkang telur infertil berwarna lebih pucat atau putih, dan mudah busuk. Umumnya tidak bertahan lama atau kurang dari seminggu.