Pemprov Optimis, Kaltim Mampu Penuhi Kebutuhan Daging

IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) siap mewujudkan ketahanan pangan di sektor peternakan. Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) pasalnya menjadikan tantangan tersendiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

Kepala DPKH Provinsi Kaltim Fahmi Himawan mengatakan perpindahan ibu kota negara ke Provinsi Kaltim tentu menjadi tantangan dan peluang bagi DPKH maupun pihak swasta untuk berbenah memenuhi akan kebutuhan ternak di Kaltim, sehingga mampu mendongkrak produksi daging untuk kebutuhan lokal.

“Kita optimis, berbagai upaya dilakukan, dari hulu sampai hilir untuk bidang peternakan, bukan hanya sapi tetapi untuk ternak yang lainnya termasuk ayam, akan dijadikan prioritas pembangunan peternakan, sehingga kedepan mampu memenuhi kebutuhan daging baik untuk Kaltim tersendiri maupun IKN,” kata Fahmi Himawan, yang dikutip pada Rabu (18/1/2023). 

Untuk bisa berhasil mewujudkan ketahanan pangan sektor peternakan, lanjut Fahmi, tentu pemerintah tidak bisa sendiri, tetapi harus bersinergi dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota, termasuk melibatkan para pelaku usaha atau swasta dan akademisi juga mitra-mitra kerja DPKH.

BACA JUGA:

• https://ibukotakini.com/read/kaltim-siapkan-tiga-kabupaten-sebagai-lokasi-food-estate
• https://ibukotakini.com/read/redam-inflasi-kaltim-gelar-operasi-pasar-serentak-pekan-depan

“Kita harus optimis akan kebutuhan pangan sektor peternakan bisa diwujudkan, dan sesuai misi visi Gubenur Kaltim agar Kaltim berani berdaulat, dan kami akan mendukung kedaulatan di bidang ekonomi kerakyatan yang berkeadilan,” tandasnya.

Fahmi juga mengakui Kaltim saja selama ini untuk pemenuhan kebutuhan daging (sapi) saja baru 30 persen, sementara 70 persen, didatangkan dari luar, begitu juga daging kambing baru 40 persen.

“Artinya itu sangat terbuka bagi Kaltim, untuk meningkatkan bidang peternakan, sehingga ke depan dapat kita memenuhi akan kebutuhan daging baik untuk penduduk Kaltim maupun IKN,” pungkasnya. ###