Pencegahan Stunting di Jembayan, Bupati Edi Damansyah Resmikan Posyandu
- Kader posyandu diharapkan dapat melakukan pendataan secara periodik dan tepat waktu untuk mendapatkan data akurat terkait kondisi gizi balita.
Kutai Kartanegara
IBUKOTAKINI.COM - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, meninjau langsung upaya pencegahan stunting di Posyandu Edelweis Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kamis (4/7/2024). Kunjungan ini dalam rangka memonitor kemajuan program penanggulangan stunting di Kukar.
Edi Damansyah mengapresiasi kinerja para kader posyandu yang telah menyelesaikan pengukuran dan penimbangan serentak di Kecamatan Loa Kulu 100% pada Juni 2024. Ia menekankan pentingnya data yang akurat untuk intervensi yang tepat sasaran.
Berdasarkan hasil pengukuran serentak, di Kecamatan Loa Kulu tercatat 3.502 bayi dan balita yang diukur. Khusus di Desa Jembayan, sebanyak 638 bayi dan balita telah diukur dan ditimbang.
Angka stunting di Kukar menunjukkan tren penurunan, dari 27% pada 2022 menjadi 15,4% pada 2023. Penurunan ini menunjukkan efektivitas program penanggulangan stunting yang dilakukan Pemkab Kukar.
Pemkab Kukar terus melakukan revitalisasi posyandu, baik secara fisik maupun operasional. Selain membangun infrastruktur, Pemkab Kukar juga menyediakan dana insentif bagi kader posyandu sebagai bentuk apresiasi.
Edi Damansyah meminta dukungan semua pihak, termasuk kader posyandu, camat, kepala desa, ketua RT, dan tokoh masyarakat, untuk fokus bekerja dalam penanganan stunting selama dua bulan ke depan.
"Penanganan stunting sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Kita tidak ingin generasi anak di Kukar tidak cerdas, generasi anak di Kukar harus cerdas, pintar dan bahagia," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Edi Damansyah juga meresmikan Posyandu Edelweis di Desa Jembayan. Posyandu ini menjadi percontohan penanganan intervensi stunting di Kukar.
Edi Damansyah menekankan pentingnya penanganan stunting yang berkelanjutan. Ia berharap program revitalisasi posyandu dan intervensi pencegahan stunting dapat terus dilakukan secara konsisten dan terukur.
"Peresmian ini bukan hanya prosesi seremonial, tapi ada tugas bersama kita dalam penanganan stunting," ujarnya.
Kader posyandu diharapkan dapat melakukan pendataan secara periodik dan tepat waktu untuk mendapatkan data akurat terkait kondisi gizi balita. Data ini menjadi dasar bagi intervensi pencegahan stunting yang tepat sasaran.
"Intervensi stunting melalui program makanan tambahan yang diolah oleh kader posyandu harus tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya," pungkas Edi Damansyah.
Ia menambahkan, upaya pencegahan stunting di Kukar dilakukan secara komprehensif, mulai dari revitalisasi posyandu, intervensi gizi, hingga edukasi kepada masyarakat.
Kuncinya adalah kerjasama dan sinergi dari semua pihak, termasuk kader posyandu, camat, kepala desa, ketua RT, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat.
Dengan kerja sama yang solid, diharapkan angka stunting di Kukar dapat terus diturunkan dan generasi penerus bangsa dapat tumbuh kembang dengan optimal. (ADV/DISKOMINFO-KUKAR)