Pendapatan Menurun, Sopir Angkot Balikpapan Unjuk Rasa Tolak Bacitra
Balikpapan

Pendapatan Menurun, Sopir Angkot di Balikpapan Unjuk Rasa Tolak Bacitra

  • Ratusan angkot dari delapan trayek di Kota Balikpapan terlihat berjejer memenuhi dua ruas jalan di kawasan tersebut. Para sopir angkot meminta rekan-rekan mereka yang sedang membawa penumpang untuk menurunkan penumpangnya dan ikut bergabung dalam aksi.
Balikpapan
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN – Ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa menolak kehadiran Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman (TEMAN) bus atau Balikpapan City Trans (Bacitra). Aksi ini berlangsung di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Balikpapan Kota, tepatnya di depan Balai Kota dan gedung DPRD Kota Balikpapan pada Rabu (17/7).

Ratusan angkot dari delapan trayek di Kota Balikpapan terlihat berjejer memenuhi dua ruas jalan di kawasan tersebut. Para sopir angkot meminta rekan-rekan mereka yang sedang membawa penumpang untuk menurunkan penumpangnya dan ikut bergabung dalam aksi.

"Tuntutan kami para sopir angkot hanya satu yaitu menolak bus Bacitra," tegas Hendra, koordinator aksi yang bernama Solidaritas Sopir Angkot di Kota Balikpapan, dalam orasinya. Hendra mengungkapkan bahwa pendapatannya menurun drastis sejak adanya uji coba bus Bacitra.

"Kami merasa hancur sudah tidak bisa lagi menghidupi anak istri, belum lagi untuk setor," keluh Hendra. Biasanya, pendapatan harian sopir angkot mencapai Rp 100 ribu, namun dengan adanya uji coba bus ini, pendapatan tersebut menurun drastis.

BACA JUGA:

Setelah berorasi, Hendra dan dua rekannya menemui pejabat Pemerintah Kota Balikpapan untuk audiensi di balai kota. "Intinya, apa yang kita tuntut direspons oleh wali kota, jadi mulai hari ini uji coba bus dihentikan," ujar Hendra setelah keluar dari Balai Kota. Pernyataan Hendra ini disambut baik oleh para sopir angkot lainnya.

Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan, Zulkifli, yang menemui peserta aksi, menjelaskan bahwa bus Bacitra merupakan uji coba dari Kementerian Perhubungan. "Mereka ingin mengetahui berapa kebutuhan transportasi di Balikpapan dan sebagainya," jelasnya. Zulkifli juga mengonfirmasi bahwa bus tersebut akan berhenti beroperasi sementara hingga 1 Agustus mendatang.

"Setelah itu, bus akan kembali beroperasi hingga 20 Agustus untuk mendukung agenda upacara HUT RI di IKN," lanjutnya. Setelah periode tersebut, evaluasi menyeluruh akan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan trayek, Serikat Pekerja Transpor Indonesia (SPTI), dan Forum Pengusaha Angkot.

Terpisah, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan pihaknya akan menampung aspirasi para sopir angkot dan menyampaikan kepada pemerintah pusat. 

"Karena ini program dari Kementerian Perhubungan," tuturnya. Rahmad menambahkan bahwa Kota Balikpapan sebagai penopang Ibu Kota Nusantara sudah seharusnya memiliki fasilitas Sarana Transportasi Umum Massal (SAUM) yang memadai. "Maka perlu untuk diperbarui," singkatnya di sela peninjauan kelas pintar di SMPN 12 Balikpapan. ***