
Pengendalian Banjir, Pemkot Balikpapan Bebaskan Lahan Pembangunan Bendali Ampal Hulu
- Pemkot Balikpapan sudah menyelesaikan pembebasan lahan pada tahun ini, untuk membangun Bendali Ampal Hulu seluas 10 hektare
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tak henti terus berupaya untuk mengatasi banjir di Kota Balikpapan. Meskipun, DPU sudah melakukan beberapa upaya mengurangi titik wilayah banjir.
Kali ini, DPU Balikpapan mengupayakan Bendali Ampal Hulu untuk mengatasi masalah utama banjir di Kota Beriman, yang menjadi kunci pengendalian banjir DAS Ampal.
Kabid SDA dan Drainase DPU Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan DPU memasukan proyek Bendali Ampal Hulu sebagai rencana jangka panjang penanganan banjir di Kota Beriman.
Pemkot Balikpapan sudah menyelesaikan pembebasan lahan pada tahun ini, untuk membangun Bendali Ampal Hulu seluas 10 hektare, yang lokasinya berada di Kelurahan Gunung Samarinda seluas 3 hektare dan 7 hektare di Kelurahan Gunung Samarinda Baru Kecamatan Balikpapan Utara.
Lanjut Jen menerangkan jika tahap selanjutnya setelah melakukan pembebasan lahan akan menyusun Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
"Jadi tahun depan bisa langsung bangun fisik. Semoga Amdal bis selesai akhir tahun ini," ucapnya kepada media, baru-baru ini.
Apabila Bendali Ampal Hulu beserta pintu-pintu air ini sudah ada, maka akan sangat membantu menahan debit air di kawasan Beller dan sekitarnya, sehingga bendali bisa berfungsi mereduksi aliran air yang berasal dari beberapa drainase sekunder atau tersier, seperti halnya di wilayah Kampung Timur, Perumahan Depsos, Tumaritis, Grand City, hingga Sumber Rejo.
BACA JUGA:
- DLH Balikpapan Berhasil Kurangi Sampah 120 Ton Per Hari - ibukotakini.com
- Tingkatkan Literasi, Dispustakar Balikpapan Programkan Perpustakaan Keliling - ibukotakini.com
- Debat Publik Kedua Pilkada Balikpapan: Bahas Infrastruktur dan Air - ibukotakini.com
Katanya, Bendali Ampal Hulu bisa menampung air, supaya beban tidak langsung masuk ke drainase primer Ampal. Yang kerap terjadi saat ini, aliran air langsung masuk ke saluran primer, sehingga membuat daerah Beller sangat rentan tergenang air, terutama ketika hujan deras dengan durasi cukup lama.
"Jadi bisa mengurangi luapan air di Beller," ujarnya.
Kepala BWS Kalimantan IV Yosiandi Radi Wicaksono, menjelaskan bahwa kondisi banjir di wilayah DAS Ampal merupakan kiriman dari dataran tinggi dan akhirnya terkumpul di kawasan tersebut.
Maka, untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan reduksi banjir, yang mana air bisa tertampung sementara di bendali sebelum masuk ke saluran primer DAS Ampal.
Pihaknya akan meninjau dokumen pembebasan lahan Bendali Ampal Hulu dan memastikan pembebasan lahan sudah selesai 100 persen, sehingga dapat segera diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk ditangani.
Dengan harapan pembangunan bendali bisa dibantu oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, agar proyek fisik bisa menggunakan anggaran dari pemerintah pusat bukan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan.
Nantinya BWS Kalimantan IV yang membantu untuk pembangunan bendali. "Ini menjadi kunci pengendalian banjir DAS Ampal," tutupnya. ***