logo
Dirut PTMB Yudhi Saharuddin
Balikpapan

Penuhi Kebutuhan Pelanggan, PTMB Aktifkan Lagi Sumur Tua

  • Reaktivasi sumur lama adalah langkah cepat yang kini dijalankan.
Balikpapan
Ambarwati

Ambarwati

Author

IBUKOTAKINI.COM – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) mulai mengaktifkan kembali sejumlah sumur lama untuk mengatasi keterbatasan pasokan air bersih di Kota Balikpapan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi bertahap yang meliputi solusi jangka pendek hingga jangka panjang.

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menyebut reaktivasi sumur lama adalah langkah cepat yang kini dijalankan. “Untuk jangka pendek, kami manfaatkan kembali sumur-sumur lama. Termasuk satu sumur milik PDAM dan satu atau dua milik PU Provinsi,” terang Yudhi, Rabu (4/6/2025).

Salah satu sumur yang kembali difungsikan berada di kawasan Gunung Tembak. Meski sebelumnya ditutup akibat penurunan debit, sumur itu kini dioperasikan kembali karena meningkatnya kebutuhan pelanggan.

Sementara itu, di wilayah Kampung Baru, PTMB mengajukan pembangunan satu sumur baru dan reaktivasi dua sumur lainnya.

Selain itu, PTMB juga tengah mengkaji potensi air tanah dari sejumlah bendungan pengendali. Fokus utama saat ini adalah Embung Aji Raden yang ditargetkan mulai dibangun pada 2026 dan airnya bisa digunakan masyarakat pada 2027.

BACA JUGA:

Produksi Naik, PTMB Terapkan Rekayasa Distribusi Harian - ibukotakini.com

“Insya Allah 2026 proyek jalan dan 2027 sudah bisa dimanfaatkan,” jelas Yudhi.

Untuk jangka panjang, PTMB sedang menyusun studi kelayakan sistem penyediaan air bersih skala besar, yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2028.

PTMB juga mempercepat perbaikan pipa bocor demi efisiensi distribusi. Masalah keterbatasan sambungan pelanggan baru juga menjadi fokus. Saat ini terdapat sekitar 14 ribu pelanggan dalam daftar tunggu.

“Tahun ini kita mulai urai sedikit demi sedikit. Sekitar 10 ribu sambungan sudah kita realisasikan,” kata Yudhi.

PTMB saat ini juga mengevaluasi wilayah layanan berdasarkan hasil audit BPKP. Evaluasi ini penting untuk menentukan penambahan sambungan tanpa mengganggu pasokan di wilayah lain.

“Penambahan tetap kita lakukan dengan sistem penggiliran agar adil dan merata,” pungkasnya. ***