logo
mengatasi permasalahan ketersediaan SDM hingga pemenuhan fasilitas bangunan, sapras, hingga gedung sekolah.
Balikpapan

Penuhi Tenaga Pengajar, DPRD Balikpapan Susun Rencana

  • Tujuannya mengatasi permasalahan ketersediaan SDM hingga pemenuhan fasilitas sekolah.
Balikpapan
Ambarwati

Ambarwati

Author

IBUKOTAKINI.COM - Komisi IV DPRD Kota Balikpapan telah melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas ketersediaan tenaga pengajar atau Sumber Daya Manusia (SDM) guru dan sarana prasarana (sapras), termasuk gedung sekolah SMP Negeri 26 yang dinilai belum memadai. 

RDP ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Taqwa didampingi para anggota Komisi IV DPRD, pada Rabu, 26 Februari 2025.

RDP dilaksanakan bersama warga kawasan Perumahan Regency, Kepala Sekolah SMP Negeri 26, Ketua Komite dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait selaku mitra Komisi IV yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan. 

Muhammad Taqwa prihatin atas keterbatasan anggaran, sehingga berdampak pada penyediaan fasilitas pendidikan. Khususnya di SMP Negeri 26 yang berlokasi di kawasan Balikpapan Regency, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/dprd-balikpapan-harapkan-partisipasi-pilkada-2030-meningkat

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah dan komite guna menyusun rencana aksi. Nantinya ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan SDM hingga pemenuhan fasilitas bangunan, sapras, hingga gedung sekolah. 

Melalui pertemuan dan dialog antara para pihak terkait, diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Kota Balikpapan. 

"Dengan begitu anak-anak bangsa bisa mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Serta mendukung perkembangan optimal," ungkapnya. 

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/pasar-sepinggan-bakal-jadi-pasar-distribusi-siap-dianggarkan-2026

Sejumlah keluhan lainnya yang juga disampaikan oleh warga Regency seperti belum adanya drainase dan pagar di lingkungan sekolah. Ditambah kurangnya sistem keamanan yang memadai. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga pada keselamatan siswa dan tenaga pendidik di sekolah.

Mengenai hal ini, pihak Disdikbud mengaku paham akan kekhawatiran tersebut. Kendati lagi-lagi masalah keterbatasan anggaran yang jadi persoalan. Rupanya ini yang jadi salah satu faktor utama hingga mempengaruhi realisasi pembangunan sarana prasarana dan gedung SMP Negeri 26.

"Masalah ini termasuk penyediaan drainase, pagar sekolah, serta peningkatan sistem keamanan," kata Taqwa. 

Walau begitu, Disdikbud menyatakan komitmen untuk mengupayakan solusi. Ini dilakukan  melalui pengajuan usulan perbaikan dalam perencanaan anggaran mendatang. Disdikbud juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari alternatif pembiayaan.(Adv)