Sebuah ponton melintas di Teluk Balikpapan dengan latar Gunung Lumut Kabupaten Paser.
Ekbis

Penumpang Angkutan Laut Turun, Volume Barang Naik 5,24 Persen

  • Secara Kumulatif Volume Barang yang Diangkut Menurun
Ekbis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM — Aktivitas angkutan laut di Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan pergerakan beragam sepanjang September 2025. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim yang dirilis pada 5 November 2025, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri tercatat menurun, sementara volume barang yang diangkut justru meningkat.

BPS Kaltim mencatat jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada September 2025 sebanyak 37.875 orang, turun 1,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 

Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh berkurangnya penumpang di Pelabuhan Semayang Balikpapan sebesar 3,52 persen.

BACA JUGA:

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04 Persen, Ditopang Aktivitas Domestik dan Ekspor - ibukotakini.com

Meski demikian, dua pelabuhan lain justru mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang, yakni Pelabuhan Bontang-Lhok Tuan naik 2,25 persen, dan Pelabuhan Samarinda naik 1,08 persen.

Secara tahunan, sektor ini masih menunjukkan tren positif. Selama periode Januari–September 2025, total penumpang angkutan laut dalam negeri meningkat 23,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan paling signifikan terjadi di Pelabuhan Semayang Balikpapan yang melonjak 32,07 persen, disusul Bontang-Lhok Tuan sebesar 30,76 persen, dan Samarinda yang naik tipis 0,33 persen.

Volume Barang Naik 5,24 Persen

Berbeda dengan pergerakan penumpang, aktivitas bongkar muat barang di jalur laut justru mengalami peningkatan. Pada September 2025, volume barang yang diangkut mencapai 9,39 juta ton, naik 5,24 persen dibandingkan Agustus 2025.

BACA JUGA:

Emas dan Air Kemasan Jadi Pemicu Inflasi Balikpapan Oktober 2025 - ibukotakini.com

Peningkatan terjadi di sejumlah pelabuhan utama, antara lain Pelabuhan Kuala Samboja yang naik 31,70 persen, Samarinda naik 19,61 persen, Semayang naik 11,26 persen, dan Sangatta naik 0,95 persen.

Namun, beberapa pelabuhan mengalami penurunan aktivitas, di antaranya Kariangau turun tajam 41,79 persen, Tanjung Santan turun 22,82 persen, Bontang turun 20,19 persen, serta Tanah Grogot dan Sangkulirang yang masing-masing turun 7,11 persen dan 4,73 persen.

Kuala Samboja Dominasi Jalur Barang Laut

BPS Kaltim mencatat, dari total volume barang yang diangkut pada September 2025, Pelabuhan Kuala Samboja menjadi penyumbang terbesar dengan 3,28 juta ton atau 34,89 persen dari total angkutan laut dalam negeri.

BACA JUGA:

Tingkat Pengangguran di Kaltim Naik Tipis - ibukotakini.com

Pelabuhan lain dengan volume signifikan yaitu Sangkulirang sebesar 1,67 juta ton (17,79 persen), Tanjung Redeb 1,58 juta ton (16,81 persen), Tanah Grogot 1,20 juta ton (12,74 persen), dan Sangatta 1,05 juta ton (11,19 persen).

Pelabuhan dengan kontribusi lebih kecil antara lain Bontang (438,14 ribu ton), Tanjung Santan (102,76 ribu ton), Samarinda (54,67 ribu ton), Semayang (13,85 ribu ton), dan Kariangau (9,29 ribu ton).

Kinerja Barang Tahunan Masih Tertekan

Meski mengalami kenaikan bulanan, secara kumulatif volume barang yang diangkut melalui jalur laut di Kaltim pada Januari–September 2025 justru menurun 0,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, menjadi 79,52 juta ton.

Penurunan terbesar terjadi di Pelabuhan Tanjung Santan (-50,75 persen) dan Kariangau (-43,65 persen). Sementara pelabuhan yang mengalami pertumbuhan positif antara lain Semayang Balikpapan (+44,61 persen), Sangkulirang (+13,53 persen), Kuala Samboja (+11,07 persen), dan Samarinda (+6,99 persen).

BACA JUGA:

Ekspor Nonmigas Kaltim Tertekan 15,42 Persen hingga September 2025 - ibukotakini.com

Tren pergerakan data menunjukkan sektor angkutan laut masih menjadi tulang punggung logistik dan mobilitas antardaerah di Kalimantan Timur. 

Dengan dukungan infrastruktur pelabuhan yang terus ditingkatkan, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan potensi pelayaran domestik.

Terutama di pelabuhan dengan kontribusi tinggi seperti Kuala Samboja dan Sangkulirang.