Percepat Peningkatan Mutu, 165 Sekolah Penggerak Sudah Tersebar di Kaltim
- IBUKOTAKINI.COM – Sebanyak 165 Sekolah Penggerak telah tersebar di Provinsi Kalimantan Timur. Keberadaan sekolah penggerak didominasi di Samar
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Sebanyak 165 Sekolah Penggerak telah tersebar di Provinsi Kalimantan Timur. Keberadaan sekolah penggerak didominasi di Samarinda dan Balikpapan. Sekolah Penggerak dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi kehadiran sekolah penggerak di seluruh kabupaten kota Indonesia termasuk Provinsi Kaltim. Di Kaltim sendiri sudah ada 165 yang tersebar di kabupaten dan kota.
“Melalui sekolah penggerak ini menjadi pendorong atau rujukan dalam percepatan mutu sekolah. Dan ini menjadi prioritas Kementerian Pendidikan,” ungkap Hetifah Sjaifudian dalam Sosialisasi Program Sekolah Penggerak untuk Pendidikan Berkualitas yang diselenggarakan Balai Guru Penggerak Kaltim dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah, di Novotel, Balikpapan, Senin (19/6/2023) siang.
Ia menjelaskan capaian PISA Indonesia masih berada di level 10 terbawah dari 79 negara. Bahkan skor PISA Indonesia juga lebih rendah dari skor PISA negara-negara di ASEAN.
“Kemampuan membaca di Indonesia baru mencapai 371, kemampuan matematika 379 dan kemampuan sains 396. Itu adalah skor kemampuan siswa di beberapa negara ASEAN pada PISA 2018,” terangnya ketika memaparkan permasalahan mutu pendidikan Indonesia.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/gubernur-isran-sentil-pusat-daripada-dikorupsi-mending-buat-gaji
- https://ibukotakini.com/read/lakukan-pelatihan-tenaga-kerja-lewat-alokasi-apbd-pemprov-kaltim-harap-100-persen-terserap-dunia-industri
- https://ibukotakini.com/read/indeks-keterbukaan-informasi-kaltim-meningkat
Saat ini terdapat lima kelompok tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi. Di antaranya ekosistem, guru, kurikulum, sistem penilaian dan pedagogi.
Menyinggung kurikulum pendidikan, Politisi Golkar ini menambahkan kurikulum pendidikan yang diterapkan selama ini membuat kondisi psikologi soal siswa masih bermasalah. Karena itu Hetifah dan Kemendikbud Dikti membuat UU tentang pendidikan dan Layanan psikologi.
“Karena bagi anak-anak. Kan yang penting itu keseimbangan, kebahagian lah ujung-ujungnya. Untuk apa kita paksa mereka belajar sedemikian rupa tapi tiap pagi sakit perut karena tegang. Itu dialami anak kita, kemudian mereka stress, kadang-kadang tidur tidak nyenyak. karena malas sekolah besoknya. Itu kan agak anak,” ulasnya.
Tidak heran dari situasi seperti itu memunculkan kasus perundungan antar siswa di sekolah. “Kemarin saya melatih 15 anak muda buat skrip untuk fillm di Balikpapan. Salah satunya buat skrip tentang perundungan. Jadi banyak sekali anak-anak alami berbagai hal. Bukan hanya siswa tapi juga ada hal masalah terkait dengan guru, termasuk masalah pendanaan dalam problematika pendidikan. Tentu ini harus dicari jalan keluarnya,” tandasnya.
“Arahnya nanti seluruh sekolah akan menjadi sekolah penggerak. Dengan begitu akan banyak yang perlu diperbaiki. Dari tata kelolanya dan lainnya,” tandasnya.
Menurut Hetifah faktor lainya yang ikut pengaruhi perkembangan sekolah penggerak yakni kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah harus memiliki komitmen kuat untuk berubah kearah yang jauh lebih baik.
“Komitmen kuat dari kepala sekolah ini penting. Kalau nggak ada susah,” tekan Hetifah. ###