Percepat Turunkan Angka Stunting, DP3AKB dan DKK Berkolaborasi Program
Kabar Ibu Kota

Percepat Turunkan Angka Stunting, DP3AKB dan DKK Berkolaborasi Program

  • IBUKOTAKINI.COM – Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) bersama Dinas Kesehatan Kota Balikpapan berkolaborasi dal
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) bersama Dinas Kesehatan Kota Balikpapan berkolaborasi dalam mempercepat penurunan angka stunting. Percepatan penurunan stunting tersebut melalui berbagai program. Salah satunya melakukan MoU kesepakatan bersama dengan sejumlah stake holder di Balikpapan. Hal itu dituangkan dalam penandatanganan kerja sama di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan, Sabtu, (3/9/2022). 

MoU dilakukan dengan PKK mengenai Pembangunan Keluarga, kependudukan dan Keluarga Berencana dan Percepatan Penurunan Stunting, yang ditandatangani langsung Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan, Hj Nurlena Mas’ud, SE, dan Kepala DP3AKB, Alwiati. Selanjutnya MoU dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Balikpapan, terkait Deteksi Dini Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim, yang ditandatangani Ketua YKI Balikpapan, Sri Soetantinah dan Kepala DKK, Andi Sri Juliarty dan Ketua TP PKK.

Selanjutnya penandatanganan MoU dengan Kementerian Agama mengenai Pelayanan Kesehatan Terpadu bagi Calon Pengantin (Paket Catin) dan Perlindungan Anak. Serta pelayanan Bimbingan dan Perkawinan dan Pelayanan Kesehatan bagi Calon Pengantin.

Baca juga:

“Saya menyampaikan penghargaan tertinggi kepada semua pihak yang terlibat dalam kesepakatan. Sebagai wujud kepedulian terhadap kasus kematian ibu dan bayi di kota Balikpapan,” kata Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty. 

Diketahui kematian ibu dan bayi masih menjadi salah satu persoalan kesehatan di kota Balikpapan. Yang sekaligus merupakan indikator pembangunan nasional dan isu nasional dan kesehatan terutama di masa pandemi yang mana ikut berkontribusi bagi meningkatnya angka kematian ibu dan bayi.

Karena itu, pihaknya mengatakan melalui kerja sama yang terjalin diharapkan dapat menjadi kolaborasi sinergis dalam mewujudkan generasi penerus dan SDM yang sehat. 

“Yang sudah dipersiapkan sejak masa sebelum pernikahan melalui edukasi bagi pasangan calon pengantin. Pasangan calon pengantin hendaknya memiliki kesadaran dan kepedulian untuk membangun rumah tangga yang sehat,” pungkasnya. ###