Ilustrasi Gedung BRIN
Politik

Pernyataan Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Dikecam Berbagai Pihak, Kepala BRIN Pilih Bungkam

  • IBUKOTAKINI.COM – Pengurus MUI Pusat hingga Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah bersuara.
Politik
Redaksi

Redaksi

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Pernyataan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriyah yang viral di sosial media mendapat kritik berbagai pihak.

Andi Pangerang Hasanuddin melalui kolom komentar Facebook AP Hasanuddin, mengancam akan membunuh semua Muhammadiyah. 

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Andi Pangerang dalam tangkapan layar yang beredar.

Akun AP Hasanudin sendiri sudah digembok setelah unggahannya viral di berbagai kanal sosial media.

Sejumlah tokoh mengecam ancaman itu. Pengurus Majelis Ulama Indonesia, Ismail Fahmi, turut memberikan tanggapan. Melalui kanal Twitter, pegiat sosial media itu menilai Andi Pangerang sudah ‘offside’. 

BACA JUGA:

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu," kata Imam Malik.

“Tapi saya tidak melihat adab itu di sini. Kalau ditulis oleh seorang buzzer, saya paham. Tapi kalau ditulis oleh seorang profesor, ASN, dibayar dari pajak, termasuk pajak warga Muhammadiyah, rasanya offside.🤔” tulis pendiri Drone Emprit itu melalui akun @ismailfahmi. 

“Moderasi beragama, Islam wasathiyah artinya: “sesuatu yang berada (di tengah) di antara dua sisi". Tampaknya masih besar tantangannya. Wallahu 'alam,” tulis Fahmi.

Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah, Alpha Amirachman menyebut pernyataan Andi Pangerang sebagai provokasi. 

“Ini provokasi dan ancaman pembunuhan, bukan undangan debat satu lawan satu. Perlu ditindaklanjuti,” tulis Alpha menautkan pernyataannya kepada akun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo @ListyoSigitP, Menteri Agama  Yaqut Coulil Qouma @YaqutCQoumas dan BRIN @brin_indonesia,  serta Kementerian Agama @Kemenag_RI. 

BACA JUGA:

 Alpha menilai pernyataan Andi Pangerang tak ubahnya troll atau agitasi. 

 “Mengaku ilmuwan astronom tapi rasa troll..! Islam wasathiyah dan toleransi terhadap pluralitas keberagamaan juga ternyata masih jauh panggang dari api..!” imbuh Alpha. 

Menurut dia, peleburan BPPT, LAPAN, LIPI, BATAN ke BRIN membuat sebagian petinggi-petinggi sebelumnya kehilangan aktualisasi diri. 

“Bisa jadi banyak yang stress lalu cari perhatian. Tapi kalau sudah memprovokasi perpecahan umat bahkan memberikan ancaman pembunuhan ini sudah melewati batas..!” ungkapnya. 

Andi Pangerang dalam kolom komentar status Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djalaluddin mengeluarkan ancaman kepada warga Muhammadiyah. 

BACA JUGA:

Hal itu dipicu komentar Bekas kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang menilai, Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.

"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.

Status Thomas mendapat respon dari anak buahnya yang dikenal sebagai pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanudin. Melalui akun AP Hasanudin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-nautkan akun Ahmad Fauzan S. 

Sementara Kepala BRIN, Laksana Tri Handoro belum memberikan pernyataan apapun sampai Senin, 24 April 2023, siang. ###