
Pertamina Gelar UMK Academy 2025 di Balikpapan, Siapkan UMKM Naik Kelas
- UMKM didorong lebih produktif, target kontribusi ke PDB bisa tembus 65%
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan komitmen mendukung usaha mikro kecil (UMK) lewat penyelenggaraan Pertamina UMK Academy 2025. Pelatihan yang digelar di Rumah BUMN Balikpapan ini diikuti 80 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Kalimantan, baik secara luring maupun daring.
Sejak 2020, program UMK Academy telah membina ribuan pelaku usaha kecil agar naik kelas dan berdaya saing. Tahun ini, Pertamina berkolaborasi dengan Rumah BUMN Balikpapan menghadirkan pembinaan yang lebih menyeluruh, mulai dari ruang pendampingan hingga jaringan lokal.
“Program ini bukan sekadar pelatihan, tapi ruang kolaborasi agar UMKM terus berinovasi dan menembus pasar nasional maupun global,” terang Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, Rabu (24/9/2025).
Pelatihan sehari ini mengusung tiga modul utama. Pertama, Strategi Penentu Harga dan Manajemen Arus Kas yang mengajarkan peserta menentukan harga jual kompetitif sekaligus menjaga arus kas sehat.
Kedua, Go Green UMK: Menuju Bisnis Ramah Lingkungan yang mendorong model bisnis berkelanjutan. Ketiga, Riset dan Analisa Pasar untuk Pengembangan Usaha, agar UMKM mampu membaca tren dan kebutuhan konsumen.
BACA JUGA:
DPR Kawal Proyek RDMP Balikpapan, Target Kurangi Impor LPG - ibukotakini.com
“Program ini bukan akhir, melainkan awal proses panjang naik kelas. Peserta akan terus didampingi hingga Desember mendatang,” kata Novi, fasilitator Rumah BUMN Balikpapan.
Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM saat ini menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Pertamina menilai, penguatan kapasitas UMKM di daerah bisa memperbesar kontribusi tersebut, khususnya di Kalimantan.
“Kami ingin UMKM Indonesia tidak hanya bertahan, tapi tumbuh pesat dan melesat jauh. Itulah semangat UMK Academy,” tegas Edi.
Antusiasme peserta juga tinggi. Feibe Mantur, pelaku usaha kuliner asal Balikpapan, menyebut pelatihan ini membuka perspektif baru soal pengelolaan keuangan.
“Materinya aplikatif, saya langsung bisa terapkan untuk mengatur harga jual dan arus kas,” ujarnya. ***
