Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Naik 5,28 Persen, Pengangguran Turun 1,12 Persen
- IBUKOTAKINI.COM - Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,84 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,63 persen.
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Timur pada Triwulan III-2022 mengalami kenaikan sebesar 5,28 persen. Jika dibandingkan triwulan sebelumnya, mengalami pertumbuhan sebesar 3,11 persen (q-to-q).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,84 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,63 persen.
Sedangkan secara tahunan (y-o-y), Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 27,15 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,88 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menyebut pertambangan dan penggalian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,74 persen.
BACA JUGA:
- Apindo Sebut Ancaman PHK 73 Ribu Pekerja Tekstil, Pemerintah Diminta Siaga - ibukotakini.com
- Catat Laba bersih Rp 4,54 Triliun Triwulan III 2022, PGN Subholding Gas Pertamina Lanjutkan Kinerja Positif - ibukotakini.com
Berdasarkan laporan yang dirilis Senin, 7 November 2022, sumber lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi berdasarkan lapangan usaha ialah industri pengolahan (0,70 persen), konstruksi (0,66 persen), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (0,45 persen), dan administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib (0,40 persen).
Meski mengalami kenaikan, data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi provinsi berjuluk Benua Etam masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen.
Catatan lain dari laporan BPS Kaltim yang perlu dicermati ialah sepanjang Triwulan III-2022, gangguan rantai pasok dunia berdampak pada kenaikan harga komoditas unggulan Kalimantan Timur dan memberikan windfall terhadap kinerja ekspor Kalimantan Timur.
‘Durian runtuh’ dari kondisi global itu menyebabkan kenaikan nilai ekspor.
BACA JUGA:
- Cadangan Devisa Indonesia Turun Tipis Jadi US$130,2 Miliar - ibukotakini.com
- Kaltim Targetkan Luas Lahan Sawit Capai 2,5 Juta Hektar - ibukotakini.com
Sementara secara domestik, penyaluran Gaji Ketigabelas dan bantuan sosial mampu mendorong peningkatan konsumsi pemerintah serta banyaknya event yang diselenggarakan. Situasi ini memberikan dampak ekonomi bagi pelaku usaha.
BPS menyebut situasi tersebut sebagai tren pemulihan ekonomi Kalimantan Timur yang terus berlanjut dan semakin menguat.
Seiring dengan membaiknya perekonomian, BPS Kaltim juga menggarisbawahi perbaikan ketenagakerjaan di daerah ini. “Kondisi ketenagakerjaan Kalimantan Timur kembali pulih bahkan lebih baik dibanding masa sebelum pandemi,” tulis BPS.
Tercatat, tingkat pengangguran terbuka atau TPT menurun dari 6,83 persen menjadi 5,71 persen secara tahunan (dari Agustus 2021-Agustus 2022). Atau turun 1,12 persen dengan jumlah 20 ribu orang. Sehingga total pengangguran saat ini sekitar 105 ribu orang.
Dari 2,86 juta penduduk usia kerja, terdapat 1,85 juta angkatan kerja yang terbagi dalam tiga kelompok yakni pekerja penuh, pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran.
BPS menyebut Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain. Sedangkan Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan masih mencari, atau menerima pekerjaan tambahan. ###