logo
Listrik PLN
Kabar Ibu Kota

Pertumbuhan Konsumsi Listrik di Kaltim Baru Sampai 4 Persen

  • Pertumbuhan Konsumsi Listrik di Kaltim Baru Sampai 4 Persen

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Sampai akhir tahun 2020 pencapian pertumbuhan konsumsi listrik di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara baru mencapai 4 persen lebih. Pencapaian tersebut separuh dari target tahun ini. Sebelum pandemi, PLN menargetkan akan tumbuh 8 persen.

Penyebab tak mencapai target tersebut karena anjloknya konsumsi pada golongan listrik bisnis dan industri. Hal itu karena sektor tersebut memilih untuk menurunkan daya untuk memenuhi operasionalnya. Sehingga pada awal pandemi pertumbuhan pemakaian listrik sempat anjlok hingga dibawah 1 persen.

“Begitu Maret ada pandemi, mulai Maret, April, Mei terus turun,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) Sigit Widjaksono dalam media gathering bersama PLN Kaltimra melalui luring dan daring, Kamis malam (10/12/2020).

Menurutnya, meski jauh dari target, pertumbuhannya pada Desember akhir tahun ini naik, kurang lebih 2,5 persen. Kalau tidak ada pandemi covid-19, PLN Kaltimra bahkan optimis bisa melebih dari target tahun kemarin 8,68 persen.

“Sebenarnya kami target 2020 sebelum ada pandemi itu kurang lebih 8,3 persen. Kita targetkan bisa tumbuh di tahun ini. Kalau tidak ada pandemi pertumbuhannya bisa lebih dari 8,68 persen” katanya.  

Dia mengungkapkan, pemakaian listrik tertinggi justru sektor rumah tangga. Karena aktivitas bergeser ke rumah. “Sekarang aktivitas kita banyak dilakukan di rumah. Anak-anak pun sampai sekarang masih sekolah dari rumah,” sebutnya. Kemudian ada event-event yang hampir sama, lebaran bulan berpengaruh pada pemakaian listrik. Tetapi secara kumulatif kita tetap menghitung pencapaiannya itu 4,9 persen keseluruhan,” lanjutnya.

Kata dia, selama aktivitas seluruhnya dilakukan di rumah, sehingga pemakaian rumah tangga menjadi meningkat. “Kalau di rumah gak kipas angin ya AC hidup. Itu yang membuat pemakaian rumah tangga menjadi meningkat,” ujarnya.

Sedangkan, pemakaian listrik untuk industri baru, justru tumbuh. Karena pemakaian listriknya meningkat. “Pertumbuhannya lebih kepada segmen rumah tangga. Kalau bisnis kita masih tumbuh negatif,” sebutnya.