Rumput laut hasil olahan perusahaan Samarinda, CV Multi Sarana Jaya.  (FOTO: DOKUMENTASI MSJ)
Ekbis

Perusahaan di Samarinda Ekspor Rumput Laut ke China

  • Nilai ekspor perdana rumput laut kering ini mencapai Rp208 juta, dengan harga per kilogram Rp10.000.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

SAMARINDA -  CV Multi Sarana Jaya (MSJ) yang berbasis di Samarinda, Kalimantan Timur, melakukan ekspor perdana rumput laut jenis E-cottoni ke Xiamen, China, pada Kamis (4/4/2024).

Ekspor perdana ini dilepas oleh Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni didampingi Kepala Disperindagkop dan UKM Heni Purwaningsih serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Irhan Hukmaidy.

Sri Wahyuni mengapresiasi usaha CV MSJ yang telah berhasil menembus pasar China setelah sebelumnya mengekspor ke Korea.

"Ini membuka peluang perluasan pasar ekspor rumput laut Kaltim," kata Sri Wahyuni di Depo Meratus, Peti Kemas Palaran.

Sri Wahyuni menambahkan, komoditas rumput laut di Kaltim memiliki potensi besar dan sangat layak untuk diekspor.

BACA JUGA:

"Apalagi Kaltim memiliki banyak perairan yang berpotensi untuk budidaya rumput laut, seperti di Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, dan Bontang," ujarnya.

Sri Wahyuni pun berpesan kepada pelaku usaha dan pengusaha rumput laut lainnya untuk berkolaborasi dengan CV MSJ dalam mengekspor ke China.

"Jangan ragu untuk mengembangkan usaha rumput laut karena pasarnya sudah ada," imbuhnya.

Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih menjelaskan, permintaan rumput laut kering dari China mencapai 23,2 ton per bulan.

"Produk yang kita kirim perdana ini berasal dari Bontang, Balikpapan, dan Nunukan, Kalimantan Utara," kata Heni Purwaningsih.

Heni Purwaningsih menambahkan, ekspor perdana ini menunjukkan bahwa Kaltim tidak hanya bergantung pada produk minyak dan gas serta batu bara.

BACA JUGA:

"Produk kelautan dan perikanan juga sangat menjanjikan," ujarnya.

Nilai ekspor perdana rumput laut kering ini mencapai Rp208 juta, dengan harga per kilogram Rp10.000.

Hadir dalam acara pelepasan ekspor perdana ini pejabat perangkat daerah terkait dari Pemkot Balikpapan dan Kutai Kartanegara serta Bea Cukai. ***