Ilustrasi: seorang petani tengah melakukan panen tanaman kelapa sawit di kawasan Bogor Jawa Barat, Kamis 28 Mei 2021
Penajam

Petani Kelapa Sawit di Babulu Darat Terdampak Cuaca Ekstrem, Produktivitas Menurun

  • Selain hambatan akses, intensitas hujan yang tinggi juga memengaruhi kualitas buah kelapa sawit.
Penajam
Is Wahyudi

Is Wahyudi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Petani kelapa sawit di wilayah Babulu Darat, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tengah menghadapi tantangan besar akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi dan tidak menentu. Kondisi ini telah memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas serta kualitas hasil panen, sekaligus menimbulkan berbagai hambatan di lapangan.

Salah satu permasalahan utama yang dikeluhkan para petani adalah buruknya akses jalan menuju kebun. Curah hujan tinggi menyebabkan jalan menjadi berlumpur dan licin, sehingga menghambat mobilitas para petani. Selain itu, kondisi ini berpotensi merusak alat-alat pertanian yang digunakan.

“Hujan yang terus-menerus membuat kami kesulitan mengelola kebun. Jalan rusak, buah sawit rontok, dan risiko penyakit tanaman meningkat,” ungkap Rahmadani, seorang petani sawit di Babulu Darat, Jumat, 17 Januari 2025.

Selain hambatan akses, intensitas hujan yang tinggi juga memengaruhi kualitas buah kelapa sawit. Banyak petani melaporkan buah sawit yang mudah rontok dan mengalami penurunan kualitas, sehingga hasil panen menurun drastis. Penurunan ini turut berdampak pada pendapatan petani yang menjadi tidak stabil.

BACA JUGA:

Disnakertrans PPU Catat Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2024 - ibukotakini.com

Meski situasi sulit, Rahmadani menilai ada beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari musim hujan. Salah satu upayanya adalah membangun saluran drainase yang memadai di kebun-kebun sawit untuk mencegah genangan air serta mengurangi risiko erosi tanah.

“Dengan perencanaan yang baik, musim hujan sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” tambah Rahmadani optimis.

Penyediaan infrastruktur jalan yang memadai, pembangunan sistem drainase, dan pendampingan teknis kepada petani menjadi langkah yang sangat dibutuhkan. Upaya ini diharapkan mampu membantu petani kelapa sawit di Babulu Darat untuk tetap produktif dan menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim. ***