Ekonomi

PGN Pasok LNG ke Industri Bontang

  • Subholding Gas Pertamina terus memperluas utilisasi gas bumi melalui infrastruktur beyond pipeline di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

JAKARTA – Subholding Gas Pertamina terus memperluas utilisasi gas bumi melalui infrastruktur beyond pipeline di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Melalui PT Pertagas Niaga (PTGN), Subholding Gas menyuplai LNG perdana bagi industri di Kota Bontang, tepatnya ke PT Energi Unggul Persada (EUP) yang bergerak dalam bidang pengolahan minyak kelapa sawit.

EUP menggunakan LNG sebesar 462 MMBTUD untuk kebutuhan boiler pabrik dan akan bertambah seiring dengan rencana ekspansi pabrik. LNG dipasok dari Filling Station Plant 26 Pertamina Gas di area PT Badak LNG yang selanjutnya diantarkan menggunakan truk ISOtank.

“Ini langkah yang membanggakan karena akhirnya industri di Bontang memanfaatkan LNG yang diproses dari wilayahnya sendiri,” terang President Director Pertagas Niaga, Aminuddin, Rabu, 20 April 2022.

Pemanfaatan LNG oleh EUP ini diharapkan diikuti oleh industri lainnya sehingga pemanfaatan energi bersih makin meluas. “Kami merasakan ada cost saving dengan LNG dan kami senang punya andil sebagai industri yang beralih ke energi yang ramah lingkungan,” terang Factory Manager PT EUP, Hendri Chandra.

Sejak 1972, Kota Bontang selama dikenal telah berkontribusi besar dalam industri LNG. Pemanfaatan LNG ini menguatkan kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya di kalangan industri.

Pertagas Niaga selama ini telah menjadi pelopor dalam niaga LNG untuk suplai industri pabrik, komersial, fasilitas publik maupun industri kecil menengah seperti hotel, rumah sakit, restoran maupun kafe sejak tahun 2015 dengan volume rata-rata 12.000 MMBTUD yang disuplai dari Filling Station Bontang.

LNG menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi bagi wilayah yang belum terjangkau infrastruktur jaringan pipa gas salah satunya adalah kawasan Indonesia Timur. Pemanfaatan LNG selain sebagai energi transisi menuju energi hijau, juga merupakan bagian upaya mewujudkan pemerataan dan kemandirian energi dalam negeri.