Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyerahkan surat dukungan kepada Haji Rudy Mas’ud.
Politik

Pilgub Kaltim 2024, HARUM Memang 'Harus'

  • Pilkada Kaltim 2024 diperkirakan akan diikuti 3 pasangan calon.
Politik
Admin

Admin

Author

Catatan Rizal Effendi

SAYA baca di WA grup “Wartawan Legend” ada salinan surat Keputusan DPP PAN No 065 bertanggal 5 Juni 2024. Isinya, Partai Amanah Nasional (PAN) memberikan dukungan kepada Haji Rudy Mas’ud (HARUM) dan Seno Aji menjadi pasangan cagub dan wacagub Kaltim pada Pilgub 2024. “Jadi HARUM sudah tidak jomblo lagi,”  komentar salah seorang wartawan.
 

Surat itu ditandatangani ketua umum Zulkifli Hasan dan sekjen Eddy Soeparno. Dengan munculnya surat tersebut, maka HARUM sudah mengantungi dua surat dukungan dari partai.  Sebelumnya dia juga sudah mendapat dukungan dari partainya sendiri, Partai Golkar. 
 

Beberapa hari sebelumnya, saya menulis dengan judul “Tinggal HARUM yang Jomblo.” Soalnya dua cagub lainnya yaitu Isran Noor (IN) dan Mahyudin sudah berpasangan. IN sudah lama menegaskan bahwa dia tetap dengan Hadi Mulyadi. 

Sedang Mahyudin baru saja menyatakan bahwa dia akan maju dengan Irianto Lambrie, mantan gubernur Kaltara.
 

Dengan adanya surat dukungan dari PAN,  memberi isyarat bahwa HARUM hampir pasti berpasangan dengan Seno Aji, anggota DPRD Kaltim yang juga sekretaris DPD Gerindra Kaltim. Jadi akronim HARUM bakal menjadi HARUS, yaitu penggabungan nama Haji Rudy Mas’ud dengan Seno Aji.

Hal ini juga bisa ditafsirkan bahwa kemungkinan besar Seno Aji mendapat dukungan dari partainya. Apalagi ada beredar foto Seno Aji  bertemu dengan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto. “Ya saya lagi komunikasi dengan DPP,” jelasnya.

Seno memastikan dia memang maju mendampingi Rudy Mas’ud menyusul keluarnya SKK DPP PAN. “Langkah berikutnya kami sama-sama menjalin komunikasi dengan partai KIM yang lain agar ikut bergabung dalam perjuangan memenangi Pilgub Kaltim 2024,” tambahnya.

Apakah Prabowo sudah memutuskan pilihannya? Sejauh ini secara resmi belum terdengar. IN dan Mahyudin juga mengejar dukungan Gerindra. IN disebut-sebut juga sudah pernah bertemu Prabowo. Dia ditawari menjadi menteri, tapi si Raja Naga meminta agar calon presiden terpilih itu memberikan dukungan kepadanya sebagai cagub Kaltim 2024.

Ketua Gerindra Kaltim Andi Harun (AH) terkesan tidak terlalu “happy” dengan HARUM. Beberapa waktu lalu AH sebagai wali kota Samarinda pernah menginstruksikan kantor sekretariat DPD Golkar Kaltim  segera angkat kaki karena berdiri di atas tanah milik Pemkot.
Gerindra saat ini menjadi partai seksi. 

Menjadi pilihan semua calon yang bakal mengikuti Pilkada Serentak 2024. Maklum ada nilai lebihnya. Selain kursinya cukup signifikan, juga lantaran ada nama Prabowo, yang 20 Oktober nanti dilantik menjadi presiden menggantikan Jokowi.

Hasil Pileg 2024, Gerindra  memperoleh 10 kursi di DPRD Kaltim. Berada di urutan kedua setelah Golkar yang meraup 15 kursi. Urutan selanjutnya PDIP dengan 9 kursi, PKB 6, PKS  dan PAN sama-sama 4, NasDem 3, serta Demokrat dan PPP sama-sama 2 kursi.

Dengan syarat minimal 11 kursi untuk mengajukan cagub ke KPU, maka hanya Golkar yang bisa menggunakan perahu sendiri. Partai lain harus berkoalisi alias gabungan dari beberapa partai. Gerindra masih mencari tambahan 1 kursi dan PDIP masih kurang 2.

Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin sudah menyatakan dia tidak akan ikut kontestasi Pilgub Kaltim 2024. Jadi partainya hanya menyeleksi  3 calon yang mendaftarkan diri ke PDIP, yaitu IN, HARUM, dan Mahyudin. 
Meskipun cukup dengan partai sendiri, HARUM tetap bergerilya untuk merebut kursi dari partai lain.

Setidaknya dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), gabungan partai yang mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres lalu.  Salah satunya adalah PAN, yang sudah resmi memberikan dukungan kepada HARUM.

BISA “HEAD TO HEAD”

Apakah tiga bakal cagub Kaltim semuanya bisa melenggang  mendaftar ke KPU?  Belum dapat dipastikan. Ada juga yang memprediksi, kemungkinan terjadinya  “head to head” alias dua pasangan saja yang berhadapan. Bahkan bisa juga tinggal satu pasang.

Mahyudin disebut-sebut calon yang paling berat perjuangannya. Wakil Ketua DPD RI ini dihimpit “dua raja” yaitu Raja Naga dan Raja Minyak. “Kita merendah saja karena yang kita hadapi dua raja,” katanya pernah berkomentar.

Sejauh ini Mahyudin belum mengantungi satupun surat dukungan dari partai. Sementara Harum sudah dua partai dan IN satu dari Partai Demokrat. Kepada wartawan, IN mengakui akan mendapat dukungan lagi dari partai lain. “Sudah ada, tapi belum bisa saya buka saat ini,” katanya begitu. 

Meski merendah, Mahyudin harus berani berjuang habis-habisan di Jakarta. Sebab, semua keputusan partai ada di tangan ketua umum DPP.  Prosesnya sangat dinamis dan mudah berubah-ubah karena banyaknya kepentingan yang masuk.

Sudah biasa terjadi, seorang ketua DPC atau DPD tidak mendapat rekomendasi dari DPP partainya sendiri. Malah DPP memberikan dukungannya kepada kader eksternal. Boleh jadi karena pertimbangan elektoral, tapi ada juga karena pertimbangan kemampuan logistiknya.

Mahyudin menyatakan ada 2 hal yang bisa memastikan apakah dia meneruskan perjuangannya atau putus di tengah jalan. Kedua hal itu adalah adanya kecukupan dukungan partai serta hasil survei. “Kalau keduanya cukup, ya saya lanjut. Kalau tidak, kita evaluasi ulang,” jelasnya.

Di tengah perjuangan mencari kursi, Mahyudin terus melakukan sosialisasi dengan “menjual” misi dan programnya yang dia proklamirkan menjadi “Kaltim KEREN.” Jumat (7/6) lalu dia menggelar “Dialog Kaltim KEREN” di Kopi BJ, eks Lokatara, Jl MT Haryono, Balikpapan Selatan. 

Banyak anak muda yang hadir.
Menurut mantan bupati Kutim dan wakil ketua MPR RI ini, sudah saatnya Pemprov Kaltim melibatkan rakyat dalam membuat keputusan atau suatu kebijakan, dengan memberikan kesetaraan kepada kelompok masyarakat untuk berpartisipasi.

“Kolaborasi pemerintah ini memerlukan sinerji dan kerja yang berbasis pada komitmen bersama untuk menyelaraskan pemahaman antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Isran-Hadi juga terus bergerak. Salah satu kelompok relawannya yang sangat aktif mengobarkan semangat kemenangan di tengah masyarakat adalah Sempekat Nusantara Berdaulat (SERAT). Ketuanya adalah Drs H Mugeni, M.Si.

“Saya optimistis pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi  sedikitnya meraih 40 persen lebih suara pemilih di Balikpapan,” ujar Mugeni ketika bertemu dengan jajaran DPD SERAT Balikpapan di Cafe Langit Jingga, Jl Soekarno-Hatta, Kelurahan Batu Ampar.

Mugeni menjelaskan, SERAT yang sudah terbentuk di 10 kabupaten/kota se-Kaltim siap memenangkan Isran-Hadi dalam Pilgub 27 November mendatang. “Kami siap bekerja keras untuk memenangkan Isran-Hadi,” ujarnya.

Ketua DPD SERAT Balikpapan, Aris mengatakan, dia bersama pengurus,  anggota dan simpatisan SERAT di Balikpapan segera melakukan sosialisasi ke berbagai pelosok  agar warga kota tahu bahwa pasangan petahana Isran-Hadi adalah yang terbaik untuk dipilih.

Isran sendiri menyatakan sangat optimis tetap terpilih sebagai gubernur. Dia mengapresiasi  berbagai kelompok masyarakat di Kaltim yang mengundangnya hadir dalam berbagai kesempatan.Malah tak jarang duluan dia hadir di acara. “He…he biar kita sempat ngopi dulu,” katanya seraya tersenyum. ***

(Wartawan senior Kaltim, Walikota Balikpapan 2011-2021)