Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti uang  dan pelaku penipuan pinjaman online ilegal, saat rilis kasus tersebut di gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bisnis

Pinjol Ilegal Marak, Ini Cara Mudah Cek Legalitasnya

  • IBUKOTAKINI.COM—Presiden Joko Widodo memerintahkan aparat untuk menindak tegas pinjaman online ilegal yang meresahkan masyarakat. Pihak kepolisian pun segera me
Bisnis
Admin

Admin

Author

IBUKOTAKINI.COM—Presiden Joko Widodo memerintahkan aparat untuk menindak tegas pinjaman online ilegal yang meresahkan masyarakat. Pihak kepolisian pun segera mengamankan pihak – pihak yang diduga menjalankan bisnis ini.

Kemudahan akses pendanaan yang diberikan pinjol ilegal ini menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat masih melirik tawaran ini. Sayangnya, banyak yang tidak memperhatikan beban bunga yang tinggi serta pelanggaran berbagai prinsip tata kelola yang baik dalam industri fintech.

“AFPI mengapresiasi setinggi-tingginya atas langkah penindakan terhadap pinjol ilegal baru baru ini oleh Kepolisian Republik Indonesia. Langkah ini diharapkan akan menciptakan rasa tenang bagi masyarakat, yang selama ini mengalami pengalaman bunga tinggi, penagihan kasar dan tidak beretika serta diakses dan disalahgunakan data pribadinya oleh para pinjol ilegal,” kata Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Adrian Gunadi dikutip dari keterangan resmi, Selasa 26 Oktober 2021.

Industri fintech lending di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan selama 5 (lima) tahun terakhir. Fintech lending terdaftar dan berlisensi (total berjumlah 106 sesuai dengan data OJK pada 6 Oktober 2021) telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp251,42 triliun ke 68.414.603 rekening peminjam (OJK, Agustus 2021).

Namun dalam beberapa tahun terakhir manfaat serta kontribusi positif dari fintech lending terdaftar dan berlisensi terhadap perekonomian telah terganggu oleh munculnya aktor-aktor pinjol ilegal yang mengambil keuntungan dari kerentanan masyarakat. 

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Augustus 2021), lebih dari 4.800 situs pinjaman online illegal telah muncul selama 5 tahun terakhir, yang mana mereka tidak seperti fintech lending terdaftar dan berijin yang mematuhi peraturan OJK serta kode etik dari AFPI & AFTECH. 

Cek Fintech Ilegal atau Tidak

Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti hasil sitaan kasus penipuan pinjaman online ilegal, saat rilis di gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Sebagai wujud nyata dari komitmen industri fintech terhadap pemberantasan pinjol illegal, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) berkolaborasi dengan pemerintah telah menghadirkan www.cekfintech.id. 

Sebuah situs yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui legal atau tidaknya suatu aplikasi pinjol, menampilkan daftar penyelenggara fintech dengan status tercatat/terdaftar/berizin dari BI dan OJK beserta sosial media resmi mereka, serta untuk melakukan pengecekan apakah nomor rekening yang digunakan oleh pinjol terlibat dalam tindak kejahatan. 

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir menyatakan “Situs cekfintech.id ini dapat menjadi saluran bagi konsumen untuk mengenal dan mengidentifikasi pinjol ilegal, serta menjadi wadah untuk meningkatkan edukasi dan literasi mengenai fintech, khususnya fintech lending,” kata dia.

AFTECH dan AFPI juga telah meluncurkan pedoman perilaku penyelenggara teknologi finansial di sektor jasa keuangan (termasuk khusus untuk fintech lending) yang bertanggung jawab. Penerapan dari pedoman perilaku ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem inovasi keuangan digital yang bertanggung jawab. 

Selanjutnya, per tanggal 15 Oktober 2021 kemarin, AFPI telah memberhentikan keanggotaan PT Indo Tekno Nusantara sebagai anggota pendukung (member associate) kategori agen penagihan. 

Dikarenakan perusahaan tersebut melayani penagihan pinjol ilegal. Sementara itu, sebagai hasil pengawasan yang dilakukan oleh asosiasi, Dewan Etik/Kehormatan AFTECH telah memberikan teguran kepada 6 penyelenggara fintech yang bekerja masa dengan pinjol ilegal dan memberhentikan 1 anggota terkait dengan hal ini.