Pj Gubernur Evaluasi Tim Pengelolaan Beasiswa
- Beasiswa Kalimantan Timur mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pengelolaan perlu ditingkatkan.
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan pentingnya evaluasi dalam setiap sistem manajemen, termasuk program Beasiswa Kalimantan Timur (BKT).
Pernyataan ini disampaikan dalam arahan kepada Tim Evaluasi Pengelolaan Beasiswa Kalimantan Timur, Selasa 16 Juli 2024.
"Jangan pernah membuat sistem kalau kita tidak berani melakukan evaluasi," tegas Akmal Malik di awal arahannya.
Program BKT yang telah berjalan selama periode 2018-2023 ini menyediakan beasiswa stimulan maupun tuntas untuk pelajar SMA/SMK/MA hingga mahasiswa S1, S2, dan S3.
Program ini mendapat banyak respon positif dari masyarakat sejak diluncurkan, bahkan sejak masa kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak dengan program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC).
Akmal Malik mengungkapkan banyaknya masukan, pendapat, dan saran dari warga Kaltim untuk memperbaiki pelaksanaan program BKT. "Itu artinya orang cinta dengan lembaga ini," ungkapnya.
Sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal juga menyampaikan apresiasi kepada para gubernur terdahulu yang telah membentuk Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur (BPBKT) dan melaksanakan program beasiswa.
Ekspektasi terhadap BPBKT sangat tinggi, sehingga penting bagi lembaga ini untuk terus berupaya mewujudkan harapan masyarakat.
Akmal menekankan bahwa program BKT dan kinerja BPBKT harus terus dievaluasi untuk memastikan pelaksanaannya semakin baik dan sempurna.
Dia mencontohkan bahwa setiap kepala negara maupun kepala daerah memiliki masa jabatan dan akan dievaluasi sebagai bentuk akuntabilitas terhadap sistem.
"Kita ingin niat baik yang digagas para pendahulu itu kita sempurnakan, agar sense of belonging orang Kaltim kepada lembaga ini benar-benar nyata," harapnya.
Secara khusus, Akmal memuji kinerja anggota BPBKT yang bekerja dan mengabdi sesuai keahlian dan keilmuannya. Namun, dia menegaskan bahwa setiap sistem tetap harus dievaluasi.
Akmal juga meyakinkan BPBKT untuk tidak berkecil hati ketika kinerja lembaganya harus menjalani proses evaluasi.
"Saya saja selaku Pj Gubernur Kaltim selalu dievaluasi setiap tiga bulan sekali," sebutnya. Evaluasi ini juga dilakukan terhadap jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Muhammad Kurniawan, menyebutkan bahwa Tim Evaluasi Pengelolaan Beasiswa Kalimantan Timur terdiri dari tujuh orang yang dipimpin oleh Profesor Susilo, dengan anggota dari perwakilan perguruan tinggi, tenaga ahli Pj Gubernur, anggota DPRD, dan tenaga ahli gubernur.
Evaluasi ini diharapkan dapat memperkuat sistem pengelolaan beasiswa di Kaltim, meningkatkan akuntabilitas, dan memastikan program BKT terus memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.***