Salah satu upaya pemerintah menekan inflasi di Kaltim, peresmian Sigap Kios.  (FOTO: BIRO ADPIMPROV/ ADI SUSENO)
Daerah

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Spill Daerah dengan Inflasi Paling Tinggi

  • SAMARINDA – Inflasi selama Februari dipicu tiket transportasi udara sebagai dampak besarnya mobilitas orang dan jasa ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Daerah
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

SAMARINDA, IBUKOTAKINI.COM – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mengungkap daerah dengan inflasi paling tinggi di Benua Etam. 

Hal itu diungkap Pj Gubernur saat Pemerintah Provinsi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Kamis 14 Maret 2024.

Dia pun mengungkapkan sesuai laporan Badan Pusat Statistik (BPS) di Kaltim pada Februari lalu terjadi inflasi (yoy) sebesar 3,28 persen. Dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,92.

“Dari sepuluh kabupaten dan kota di Kaltim, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dengan IHK sebesar 106,32. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Samarinda sekitar 3,04 persen dengan IHK sebesar 105,5,” terang Akmal Malik.

BACA JUGA:

Karena itu, Akmal mengingatkan semua pihak bahwa inflasi adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan tidak parsial yang menyesuaikan kondisi ekonomi dan kebijakan yang selalu berubah.

Karenanya, Akmal kembali meminta seluruh daerah di Benua Etam sesuai amanat Presiden agar menjaga tingkat inflasinya secara terukur, sehingga tidak memunculkan persoalan di daerah.

Akmal menjelaskan inflasi terjadi selama Februari, diantaranya dipicu tiket transportasi cukup tinggi dampak besarnya mobilitas orang dan jasa ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Juga adanya acara/peringatan hari besar keagamaan, kendala distribusi beras dari Pulau Jawa ke Kaltim, sehingga memicu kenaikan harga komoditi pokok ini.

BACA JUGA:

"Kenaikan harga beras menjadi penyumbang inflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau mencapai 6,95 persen," kata Akmal dalam pernyataan resmi yang dilansir Biro Adpimprov Kaltim.

Untuk itu, ujar Akmal, Pemerintah Provinsi Kaltim melakukan langkah penyiapan siaga bahan pokok penting selama Ramadhan.

Diantaranya pembentukkan toko penyeimbang Toko Sigap, penyiapan/ketersediaan Bapokting selama dua bulan kedepan oleh Disperindagkop, juga panen lokal untuk beras oleh Dinas Pangan TPH, meluncurkan Gerakan Pangan Murah, serta perbaikan/optimalisasi infrastruktur dasar pertanian, dan meningkatkan produksi lokal.

Pada pertemuan itu Akmal Malik menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat aktif dalam upaya pengendalian inflasi di daerah.

BACA JUGA:

Terutama upaya menjaga pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan pokok strategis lainnya selama Ramadhan serta menjelang hari raya Idulfitri 1445 H.

“Kami berterimakasih dan apresiasi kepada TPID kabupaten dan kota, Satgas Pangan, Perum Bulog dan PT Pertamina serta seluruh distributor pangan yang secara aktif telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim,” kata Akmal Malik via zoom meeting dari Jakarta.

Menurut Akmal, pertemuan yang dilaksanakan dalam suasana puasa Ramadhan ini sangat penting guna memperkuat koordinasi antar daerah dan lintas sektor dalam pengendalian inflasi.

“Kita semua telah berkomitmen menjaga stabilitas dan pasokan pangan maupun harga yang memadai di masyarakat,” tegasnya. ***