Populasi sapi ternak di Kalimantan Timur meningkat, namun belum mampu penuhi kebutuhan daging sapi masyarakat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bisnis

Populasi Sapi Terus Naik, Tapi Kaltim Hanya Mampu Penuhi 30 Persen

  • IBUKOTAKINI.COM – Peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha di bidang peternakan.
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Populasi sapi ternak di Kalimantan Timur terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Meski demikian Benua Etam baru bisa memenuhi 30 persen dari kebutuhan masyarakat. 

Situasi ini diperkirakan akibat melonjaknya konsumsi daging, serta tingginya pertambahan jumlah penduduk di Kalimantan Timur.  

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, populasi sapi dalam tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan. 

Pada 2019 tercatat jumlah sapi ternak sebanyak 119.485 ekor. Kemudian naik menjadi 119.974 pada 2020. Jumlahnya mengalami peningkatan  cukup besar pada 2021 hingga menjadi 121.290 ekor.  

Pemenuhan kebutuhan daging sapi akan semakin besar dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN),  dimana ribuan orang akan datang dan menetap. 

BACA JUGA:

Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan mengatakan perpindahan ibu kota negara menjadi tantangan dan peluang untuk memenuhi kebutuhan ternak. Diharapkan mampu mendongkrak produksi daging untuk kebutuhan lokal.

“Kita optimis, berbagai upaya dilakukan, dari hulu sampai hilir untuk bidang peternakan, bukan hanya sapi tetapi untuk ternak yang lainnya termasuk ayam, akan dijadikan prioritas pembangunan peternakan, sehingga kedepan mampu memenuhi kebutuhan daging baik untuk Kaltim tersendiri maupun IKN,” kata Fahmi Himawan, dikutip dari Biro Adpimdprov, Kamis, 19 Januari 2023.

Untuk bisa berhasil mewujudkan ketahanan pangan sektor peternakan, lanjut Fahmi, tentu pemerintah tidak bisa sendiri, tetapi harus bersinergi dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota, termasuk melibatkan para pelaku usaha atau swasta dan akademisi juga mitra-mitra kerja DPKH.

“Kita harus optimis akan kebutuhan pangan sektor peternakan bisa diwujudkan, dan sesuai misi visi Gubenur Kaltim agar Kaltim berani berdaulat, dan kami akan mendukung kedaulatan di bidang ekonomi kerakyatan yang berkeadilan,” tandasnya.

BACA JUGA:

Fahmi juga mengakui Kaltim saja selama ini untuk pemenuhan kebutuhan daging (sapi) saja baru 30 persen, sementara 70 persen, didatangkan dari luar, begitu juga daging kambing baru 40 persen.

“Artinya itu sangat terbuka bagi Kaltim, untuk meningkatkan bidang peternakan, sehingga ke depan dapat kita memenuhi akan kebutuhan daging baik untuk penduduk Kaltim maupun IKN,” jelasnya. ###