logo
Survei Populix mengenai persepsi kinerja Prabowo - Gibran.
Politik

Populix: Media Sosial Pengaruhi Persepsi Publik soal 100 Hari Prabowo-Gibran

  • IBUKOTAKINI.COM — Lembaga riset Populix mengungkap adanya perbedaan signifikan dalam penilaian kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming
Politik
Bunga Citra

Bunga Citra

Author

IBUKOTAKINI.COM — Lembaga riset Populix mengungkap adanya perbedaan signifikan dalam penilaian kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka antara pengguna platform media sosial X (dulu Twitter) dan TikTok.

Manajer Riset Sosial Populix Nazmi Haddyat Tamara mengatakan mayoritas pengguna TikTok (87%) dan Instagram (75%) menilai arah kebijakan pemerintah cukup jelas. Sebaliknya, 63% pengguna X justru menganggap arah kebijakan belum jelas selama 100 hari pemerintahan.

"Penilaian atau opini atas apa yang terjadi dalam 100 hari pemerintahan ini bisa berbeda jika dilihat dari profil pengguna media sosial," ujarnya kepada Bisnis, Senin (19/2/2025).

Nazmi menjelaskan parameter analisis tersebut merujuk pada riset Reuters Institute terhadap 93.000 pengguna berita digital di 46 negara pada 2023. Riset tersebut menemukan perbedaan profil pengguna media sosial, terutama dalam hal tingkat pendidikan dan minat baca berita.

"Responden dengan pendidikan tinggi lebih banyak ditemukan di X dibanding Instagram maupun TikTok. Demikian juga dengan minat baca berita dan mencari informasi," jelasnya.

Survei Populix yang dilakukan pada 24-31 Januari 2025 terhadap 1.000 responden juga mengungkap perbedaan tingkat kepercayaan. Pengguna X menunjukkan tingkat kepercayaan yang rendah terhadap pemerintahan (35%), dengan kepercayaan terendah pada wakil presiden (27%).

"Pengguna TikTok mayoritas menyatakan tingkat kepuasan tinggi, di atas 70% pada hampir semua sektor. Sedangkan pengguna X yang merasa puas hanya kisaran 30-an persen," tuturnya.

Secara umum, responden melihat pemerintahan saat ini fokus pada tiga sektor utama yakni ekonomi, pemberantasan korupsi, dan pendidikan. Sementara program industrialisasi/hilirisasi yang kerap disebut saat kampanye tidak lagi dilihat sebagai prioritas.

Nazmi menambahkan riset ini menguatkan hipotesa bahwa penilaian publik sangat bergantung pada sumber informasi yang diterima. Algoritma media sosial yang mempersonalisasi pengalaman daring pengguna hanya menyajikan informasi yang memperkuat keyakinan mereka (information bubble).

"Opini yang muncul sangat dipengaruhi oleh sumber informasi yang mereka dapatkan, juga lingkungan di mana mereka berinteraksi," pungkasnya.