Menumpuknya pendaftar di beberapa sekolah terdekat wilayah permukiman tempat tinggal calon peserta didik membuat sekolah lainnya tidak terisi kuotanya.
Kabar Ibu Kota

PPDB Jalur Reguler Meratakan Pesebaran Peserta Didik

  • IBUKOTAKINI.COM – Menumpuknya pendaftar ke sekolah yang dekat tempat tinggal calon peserta didik membuat sekolah lain tidak terisi.
Kabar Ibu Kota
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur reguler diharapkan mampu meratakan persebaran peserta didik baru pada sekolah-sekolah yang minatnya rendah.

Seperti halnya yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, prediksi jalur-jalur yang dibuka sebelum jalur reguler memang dinilai hanya menumpuk pendaftar di beberapa sekolah yang memang aksesnya lebih mudah.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Ganung Pratikno menyebut ketersebaran peserta didik dan keberadaan sekolah terdekat tidak berbanding lurus.

Pihaknya telah melakukan berbagai upaya, termasuk dengan memperluas cakupan tampungan peserta didik di beberapa sekolah.

“Ketersebarannya yang tidak tepat, contoh di Balikpapan Tengah itu punya satu SMP, sehingga cakupan sekolah lain di sekitarnya kita perluas,” kata Gandung , Kamis 6 Juli 2023. 

Panitia PPDB ini mencontohkan keberadaan SMPN 3 dan SMPN 6 yang semestinya hanya menampung siswa dari Balikpapan Utara, tetapi Disdikbud Balikpapan juga memasukkan tampungan untuk warga dari Balikpapan Tengah.

BACA JUGA:

Di samping itu, menumpuknya pendaftar di beberapa sekolah terdekat wilayah permukiman tempat tinggal calon peserta didik membuat sekolah lainnya tidak terisi kuotanya.

“Di Balikpapan Utara, SMPN 20 itu kurang pendaftarnya, SMP 21 di Teluk Waru itu malah yang daftar cuma dua orang,” jelas Ganung.

Melalui jalur reguler yang juga telah ditutup pada Rabu (5/7/2023) kemarin, diharapkan keterisian peserta didik di sekolah lain dapat terpenuhi.

Ternyata, hal tersebut tak hanya terjadi untuk jenjang SMP, tetapi juga dengan jenjang SD. Bahkan, sampai taka da pendaftar sama sekali.

“Ada yang tidak ada pendaftarnya sama sekali itu di SD 014 Balikpapan Timur, karena lokasinya di tengah hutan karet,” katanya.

Namun demikian, ia optimis, sekolah tersebut akan terisi. Utamanya, oleh anak-anak pekerja karet yang berasal dari luar Balikpapan.

BACA JUGA:

“Pasti ada nanti sekitar 8 sampai 12 peserta didik baru dari luar Kota Balikpapan, biasanya pekerja karet yang secara administrasi bukan orang Balikpapan, sehingga masuk sistem pasti tertolak,”ungkapnya.

“Tak hanya di pelosok, di SD 001 dan 002 Balikpapan Tengah dan Utara itu kurang. Karena, yang tinggal di sana rata-rata sudah seusia saya yang tingkat mortalitasnya tidak terlalu tinggi,”lanjutnya.

Ganung menambahkan, sekolah negeri akan menampung kurang lebih 60-an persen dari keseluruhan jumlah calon peserta didik baru. Sementara, sekolah swasta akan menampung sisanya.

“Mereka (sekolah swasta) mampu menerima 4.335 siswa, hari ini yang terpenuhi baru 1.119. Artinya, dia baru menerima 24 persen dari kuota yang dia punya dengan skema subsidi SPP Rp 110 ribu diharapkan juga meningkatkan minat masyarakat menuju sekolah swasta,” sebutnya.

Selain itu, penambahan sekolah yang baru-baru ini berdiri dan sudah dapat menampung peserta didik baru juga dinilai efektif untuk mengurai permasalahan daya tampung sekolah negeri.

“Ini juga sedang dibangun SMPN 26 di kawasan sekolah terpadu di Balikpapan Selatan yang nanti akses jalannya juga menyambung dari Balikpapan Regency ke Jalan Mukmin Faisal,” tandasnya. ***