Produksi Air Bersih Meningkat, PTMB Balikpapan Kejar Solusi Jangka Panjang
Balikpapan

Produksi Air Bersih Meningkat, PTMB Balikpapan Kejar Solusi Jangka Panjang

  • Kapasitas produksi air bersih saat ini telah mencapai 1.460 liter per detik, naik dari 1.360 liter per detik pada tahun sebelumnya.
Balikpapan
Ambarwati

Ambarwati

Author

IBUKOTAKINI.COM - Di tengah meningkatnya kebutuhan air bersih seiring pertumbuhan penduduk, Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) mencatat kenaikan kapasitas produksi air bersih tahun ini. Namun, distribusinya masih belum merata, terutama di wilayah ujung jaringan dan dataran tinggi.

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, mengungkapkan bahwa kapasitas produksi air bersih saat ini telah mencapai 1.460 liter per detik, naik dari 1.360 liter per detik pada tahun sebelumnya. Angka ini mendekati kapasitas terpasang maksimal PTMB sebesar 1.510 liter per detik.

“Artinya ada progres dari sisi produksi. Tapi tantangannya justru di distribusi, terutama karena kondisi topografi Balikpapan dan jaringan pipa yang belum optimal,” kata Yudhi saat ditemui baru-baru ini.

Wilayah seperti Gunung Bugis dan Argomulyo, yang berada di ujung jaringan serta kontur berbukit, masih mengalami gangguan distribusi akibat tekanan air yang lemah. Hal ini diperparah oleh kebocoran pipa di jalur bawah yang membuat distribusi tidak maksimal.

Untuk mengatasi hal tersebut, PTMB melakukan rekayasa distribusi harian, termasuk pengiriman air bersih menggunakan truk tangki ke daerah terdampak. Setiap malam, aliran air diatur secara bergilir agar semua wilayah tetap mendapatkan pasokan meski terbatas.

BACA JUGA:

Kepuasan Pelanggan Melonjak, PTMB Cetak Capaian Gemilang di 2024 - ibukotakini.com

PTMB kini fokus pada program optimalisasi, rehabilitasi, dan revitalisasi jaringan distribusi. Salah satunya adalah pemasangan alat bantu tekanan seperti lisefor di wilayah Balikpapan Timur. Upaya serupa akan dilanjutkan di Balikpapan Utara dan Barat, khususnya kawasan Kilometer 12 yang rawan gangguan.

“Kami juga sedang mengganti pipa-pipa tua, terutama yang sering bocor, termasuk di bawah Jembatan Batu Arang. Jika perlu, diameter pipa akan diperbesar,” kata Yudhi.

Saat ini, PTMB telah melayani sekitar 117 ribu sambungan rumah tangga dari hampir 900 ribu penduduk Balikpapan. Namun, lonjakan permintaan sambungan baru belum sepenuhnya dapat dipenuhi.

“Kalau kita paksakan sambungan baru terus, bisa-bisa jam layanan yang sekarang 24 jam turun jadi 18 atau 12 jam. Prioritas kami masih pelanggan eksisting agar tetap mendapat layanan optimal,” tegas Yudhi.

Balikpapan menghadapi tantangan serius dalam penyediaan air baku. Tidak seperti Samarinda yang memiliki Sungai Mahakam, Balikpapan hanya mengandalkan Waduk Manggar dan sumber lokal lainnya yang terbatas kapasitasnya.

“Ini bisa jadi bom waktu. Jumlah penduduk naik terus, tapi sumber air baku tidak bertambah. Kalau tidak ditangani dari sekarang, ke depan akan jadi krisis,” ujarnya.

Sebagai solusi jangka panjang, PTMB mendorong percepatan pembangunan Bendungan Aji Raden dan Sepaku Semoi, serta membuka opsi untuk mengalirkan air Sungai Mahakam ke Balikpapan. Studi kelayakan sudah dilakukan, dan kini masuk tahap perhitungan biaya dan potensi pendapatan.

“Kami berharap proyek penyediaan air baku regional ini bisa masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Karena ini bukan hanya soal air, tapi soal masa depan Balikpapan,” pungkas Yudhi. ***