logo
Produksi Naik, PTMB Terapkan Rekayasa Distribusi Harian
Balikpapan

Produksi Naik, PTMB Terapkan Rekayasa Distribusi Harian

  • PTMB menerapkan rekayasa distribusi harian dan mengirim air bersih menggunakan truk tangki ke wilayah terdampak.
Balikpapan
Is Wahyudi

Is Wahyudi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air bersih, Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) mencatat kenaikan signifikan dalam kapasitas produksi air bersih yang kini mencapai 1.460 liter per detik, naik dari tahun sebelumnya sebesar 1.360 liter per detik.

Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menyebut produksi saat ini sudah mendekati kapasitas terpasang yaitu 1.510 liter per detik. 

“Artinya ada peningkatan produksi air bersih,” katanya, pada Kamis (29/5/2025).

Namun, meski produksi meningkat, distribusi air masih belum merata. Sejumlah wilayah seperti Gunung Bugis dan Asrama Bukit di Kelurahan Margomulyo masih kerap mengalami gangguan aliran karena tekanan air yang belum maksimal.

“Masalah utamanya tekanan air rendah, ditambah adanya kebocoran pipa di jalur bawah distribusi,” jelas Yudhi.

Untuk menyiasati kondisi tersebut, PTMB menerapkan rekayasa distribusi harian dan mengirim air bersih menggunakan truk tangki ke wilayah terdampak. Distribusi diatur secara bergiliran setiap malam, tergantung situasi di lapangan. 

BACA JUGA:

Layanan Semakin Oke, PTMB Lampaui Target Kepuasan Pelanggan 2024 - ibukotakini.com

Sebagai langkah jangka menengah, PTMB melakukan rehabilitasi dan revitalisasi jaringan distribusi, termasuk pemasangan alat bantu tekanan (lisefor) di Balikpapan Timur, dan perluasan program ke wilayah utara serta barat seperti Km 12. Selain itu, sejumlah pipa tua diganti, termasuk pipa di bawah Jembatan Batu Arang.

Sementara itu, lonjakan permintaan sambungan baru menjadi tantangan tersendiri. Saat ini PTMB melayani 117 ribu sambungan rumah (SR) untuk sekitar 800 ribu warga Balikpapan.

“Kami belum bisa penuhi semua permintaan. Fokus utama tetap pada pelanggan eksisting agar layanan tidak terganggu. Kalau dipaksakan, layanan 24 jam bisa turun ke 18 atau 12 jam,” tegas Yudhi. 

Balikpapan menghadapi keterbatasan sumber air baku, berbeda dengan Samarinda yang bisa mengandalkan Sungai Mahakam. Saat ini, PTMB hanya mengandalkan Waduk Manggar dan beberapa sumber lokal dengan kapasitas terbatas.

“Ini bisa jadi bom waktu. Penduduk terus bertambah, tapi pasokan air tetap,” kata Yudhi.

Untuk solusi jangka panjang, PTMB mendorong percepatan pembangunan Bendungan Aji Raden dan Sepaku Semoi, serta membuka opsi suplai air dari Sungai Mahakam. Studi kelayakan telah dilakukan, dan kini masuk tahap perhitungan biaya dan potensi pendapatan.

“Kami berharap proyek penyediaan air baku ini bisa masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN),” pungkas Yudhi. ***