
Proklim Kelurahan Baru Ulu Berhasil Kembangkan Budidaya Jamur Tiram
- Budidaya jamur tiram ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah Kota Balikpapan.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, melalui Program Kampung Iklim (Proklim) berhasil mengembangkan budidaya jamur tiram yang kini sudah dipasarkan dengan harga Rp 40 ribu per kilogram kepada masyarakat Kota Balikpapan.
Rumah jamur tiram yang terletak di Kantor Kelurahan Baru Ulu, Jalan Komplek Perumahan Guru No.01 RT. 39, setiap hari menghasilkan sekitar 15 kilogram jamur tiram.
Ketua Proklim Baru Ulu, Nur Sukmawati, menjelaskan bahwa budidaya jamur tiram ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah Kota Balikpapan.
Di tahun 2024, pihaknya berhasil mendapatkan dana karbon dari Dinas Lingkungan Hidup melalui Bank Dunia senilai Rp 80 juta. Dana tersebut digunakan untuk renovasi rumah jamur, pelatihan, pengadaan seragam, serta 2000 baglog jamur.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/pembangunan-rusun-asn-di-ikn-sudah-capai-91-persen
Proklim Baru Ulu memulai budidaya ini secara otodidak, dengan mempelajari cara membudidayakan jamur tiram. Sejak dimulai pada 11 Desember 2024, mereka telah meraih pendapatan sebesar Rp 4.038.600 dari hasil panen hingga 27 Desember 2024.
"Kita berharap bisa terus berkembang dengan bimbingan penyuluh yang akan datang," ucapnya kepada media usai launching rumah jamur tiram, pada hari Jumat, 27 Desember 2024.
Selain budidaya jamur tiram, Proklim juga berencana untuk mengolah jamur menjadi produk makanan. Sisa hasil jamur yang tidak dapat dipanen akan dijadikan bibit cacing sutra, yang selanjutnya diolah menjadi tanah cacing dan digunakan sebagai pupuk bonsai, bekerja sama dengan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Balikpapan.
Sukmawati berharap program ini tidak hanya berhenti pada budidaya jamur, tetapi dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat dengan meningkatkan pendapatan keluarga. Di mana permintaan jamur tiram sangat tinggi di Balikpapan, namun produksi rumah jamur tiram saat ini masih terbatas.
"Ke depannya, kita berharap dapat memperluas produksi dan menjangkau pasar retail, meskipun saat ini kita masih mengkaji kapasitas produksi," ungkapnya.
Selain itu, Sukmawati menambahkan bahwa satu baglog jamur tiram dapat dipanen hingga delapan kali, tergantung pada perawatan yang dilakukan. Masa pembibitan memerlukan waktu sekitar tiga bulan, dan pemeliharaan yang baik sangat penting agar jamur bisa tumbuh dengan optimal.
"Jamur yang sehat itu berwarna putih tidak kemerahan dan mekar," ujarnya. ***
