Promosi Destinasi, Sarawak Tourism Board Perkuat Kerja Sama Pariwisata di Balikpapan
- Sarawak dikenal akan keanekaragaman hayati dan budayanya, menawarkan pengalaman pariwisata yang mencakup budaya, petualangan, alam, kuliner, dan festival.
Ekbis
IBUKOTAKINI.COM – Dalam upaya mempererat hubungan dan meningkatkan kerja sama dengan pelaku industri pariwisata di Kalimantan, Sarawak Tourism Board (STB) menggelar sesi pertemuan yang berlangsung di Balikpapan pada Rabu (11/12/2024) malam.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk para pelaku usaha pariwisata dan perwakilan dari pemerintah daerah.
Director of Marketing Sarawak Tourism Board, Barbara Benjamin Atan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara Sarawak, Malaysia, dan Kalimantan, Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih atas partisipasi para pelaku industri pariwisata dalam acara ini. Kerja sama ini sangat penting untuk mempromosikan Sarawak sebagai destinasi wisata yang unik,” terang Barbara.
Barbara menyebut, selain sebagai ajang memperkenalkan Sarawak, acara ini juga menjadi platform untuk menjalin kerja sama erat dengan destinasi yang berdekatan. Sarawak dikenal akan keanekaragaman hayati dan budayanya, menawarkan pengalaman pariwisata yang mencakup budaya, petualangan, alam, kuliner, dan festival.
BACA JUGA:
Pemprov Kaltim Komitmen Maratua Jadi Destinasi Wisata Premium - ibukotakini.com
“Sarawak bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata komprehensif. Lima elemen utama ini menjadikan Sarawak istimewa di mata dunia,” jelasnya.
Sarawak memiliki banyak daya tarik, termasuk dua situs warisan dunia UNESCO: Taman Nasional Gunung Mulu dan Taman Nasional Niah. Selain itu, Taman Nasional Bako yang dekat dengan Kuching juga menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin menikmati flora dan fauna khas.
Barbara juga mengungkapkan bahwa Sarawak telah mengembangkan produk wisata ramah muslim atau halal, sehingga wisatawan muslim dapat dengan mudah menikmati berbagai pilihan wisata.
Tidak hanya itu, layanan pariwisata kesehatan berkualitas dengan harga terjangkau menjadi salah satu daya tarik utama Sarawak.
“Tahun lalu, Indonesia menjadi penyumbang terbesar wisatawan kesehatan di Sarawak, terutama dari Kalimantan,” ungkap Barbara.
Barbara melihat pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan sebagai peluang besar untuk memperkuat hubungan bilateral dan pariwisata. Kedekatan jarak dan pembangunan infrastruktur seperti Jalur Lintas Borneo membuka jalan bagi kolaborasi lebih lanjut.
“Kami berharap pelaku industri wisata dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeksplorasi lebih jauh dan mengenal keunikan produk wisata kami,” tutupnya. ***