PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) Fokus pada Digitalisasi dan Energi Keberlanjutan untuk Hadapi Tantangan Energi
- JAKARTA – PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), salah satu perusahaan jasa perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi dan infrastruktur energi dan menjalankan operasional ekosistem kepelabuhan dan kemaritiman terkemuka di Indonesia, telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan pengembangan usahanya.
Bisnis
JAKARTA – PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), salah satu perusahaan jasa perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi dan infrastruktur energi dan menjalankan operasional ekosistem kepelabuhan dan kemaritiman terkemuka di Indonesia, telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan pengembangan usahanya.
Dalam merealisasikan pengembangan usaha tersebut, HUMI didukung oleh 18 anak usaha yang turut menyumbangkan pendapatan bagi perseroan. Salah satunya yaitu PT GTS Internasional Tbk (GTSI), perusahaan logistik gas alam cair (LNG) yang telah lebih dulu go public pada 2021.
Selain bergerak pada segmen transportasi LNG, GTSI menyempurnakan layanan bisnisnya dengan menghadirkan segmen bisnis pengelolaan kapal LNG. Segmen bisnis itu dioperasikan GTSI melalui anak usahanya yaitu PT Humolco LNG Indonesia (HLI).
Salah satu kapal yang dikelola GTSI yakni FSRU Jawa 1 yang dimiliki oleh PT Jawa Satu Regas, perusahaan patungan dari PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, PT Humpuss Intermoda Transportasi, dan Mitsui OSK Lines.
Anak usaha lain yang berada pada ekosistem HUMI yakni PT PCS Internasional. Perusahaan ini menjalankan segmen bisnis pengangkutan minyak dan petrokimia lintas laut dengan lingkup muatan meliputi bahan bakar minyak (BBM) premium, BBM pertamax, minyak tanah, solar, nafta hingga minyak mentah.
Selanjutnya, pada segmen penunjang kegiatan lepas pantai dioperasikan oleh PT OTS Internasional (OTSI). Adapun jumlah kapal yang dimiliki perseroan untuk mendukung kegiatan usaha ini sebanyak empat kapal.
Sementara itu, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) bergerak pada segmen penunjang kegiatan maritim dan perkapalan (marine support) yang mencakup offshore support vessel dan harbour tug, transportasi kargo curah, dan keagenan.
Selanjutnya, pada segmen human capital development dioperasikan oleh dua anak usaha HUMI, yakni PT MCSI Internasional (MCSI) dan PT ETS Internasional (ETSI), di mana masing-masing berfokus pada jasa pengelolaan awak kapal dan pelatihan awak kapal.
Berdasarkan prospektus perusahaan, dari total dana yang digalang sebesar Rp270 miliar tersebut, sebesar 10% akan digunakan untuk memperkuat modal kerja HUMI dan memenuhi kebutuhan dana rutin.
Sementara 90% lainnya atau sebesar Rp243 miliar dari total dana yang digalang akan digunakan untuk memperkuat ekuitas entitas anak usaha di atas.
Dengan mengadopsi berbagai strategi yang inovatif, perseroan optimistis untuk mengukuhkan posisinya di pasar dan memperluas cakupan bisnis serta menetapkan target pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan perusahaan dan anak usaha setiap tahunnya.
Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat menyatakan bahwa perseroan memiliki target yang sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan sektor energi ke depan. Pihaknya juga sudah mengidentifikasi sejumlah peluang dalam pengangkutan energi di masa depan.
"HUMI secara mendalam mempelajari dan mengkaji peluang yang ada di bidang kemaritiman untuk pertumbuhan bisnis. Dengan penggunaan dana IPO ini, kami harapkan kontribusi pendapatan dari semua anak usaha meningkat," kata Tirta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023.
Tirta menyebut telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar pertumbuhan positif ke depan. Salah satunya adalah meningkatkan kerja sama dengan perusahaan logistik ternama, seperti Mitsui OSK Lines (MOL) dari Jepang, yang telah menjadi mitra HUMI selama lebih dari 30 tahun.
Dia menjelaskan bahwa untuk tahun 2023, HUMI akan fokus memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat melalui sejumlah strategi. Pertama, mengeksplorasi peluang penambahan jumlah kapal untuk memenuhi permintaan pasar.
Kedua, mempererat hubungan baik dengan penyewa, baik dari sektor swasta maupun pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta mitra global HUMI.
Ketiga, HUMI akan memperluas layanan dan pertumbuhan pendapatan dengan mengintegrasikan lini bisnis yang ada saat ini. Terakhir, HUMI akan terus menjaga dan meningkatkan komitmen serta kepedulian terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.
Digitalisasi
Direktur HUMI Dedi Hudayana mengakui pentingnya teknologi dalam meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. “Pemanfaatan teknologi akan menjadi fokus pada tahun ini dengan pengembangan digitalisasi.“
Pada awalnya, kata Dedi, HUMI melalui anak usahanya, PT MCS Internasional (MCSI), akan memulai digitalisasi dalam proses rekrutmen awak kapal. “Digitalisasi ini penting karena adanya ekspansi dalam penyediaan dan pengelolaan kapal yang berdampak pada peningkatan jumlah awak kapal.”
Selain untuk rekrutmen, lanjut Dedi, digitalisasi juga dikembangkan untuk memantau kapal dan meningkatkan kualitas hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
“Keunggulan dari digitalisasi ini mencakup branding perusahaan, pencegahan fraud, pengendalian biaya, kecepatan proses yang terukur, serta integrasi proses di kapal dan darat untuk pengelolaan fasilitas penyewa yang lebih baik.”
Strategi Hadapi Tantangan Sektor Energi
Lebih lanjut, Tirta mengungkapkan bahwa HUMI telah siap menghadapi berbagai tantangan terkait energi, termasuk masalah pasokan energi dan pemanasan global.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan infrastruktur energi, serta ekosistem kepelabuhan dan kemaritiman, HUMI berperan dalam mengatasi masalah energi dengan berpartisipasi dalam proyek-proyek besar yang mendukung industri hulu energi di Indonesia.
Tirta menyatakan bahwa LNG menjadi pilihan yang tepat dalam transisi energi Indonesia menuju energi bersih, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang tangguh di tengah permintaan energi bersih di tingkat global, termasuk Indonesia yang cenderung meningkat
“Dengan peran aktifnya dalam pengembangan infrastruktur energi di Tanah Air, HUMI berupaya menjawab tantangan energi dengan berpartisipasi dalam sejumlah proyek besar untuk mendukung industri hulu energi di Indonesia.”
Bisnis Berkelanjutan
Selain itu, Humpuss Maritim Internasional juga menargetkan inisiatif keberlanjutan dan lingkungan. Sejalan dengan tren global menuju praktik pengiriman yang lebih hijau dan berkelanjutan, perusahaan berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon, meningkatkan efisiensi bahan bakar, atau berinvestasi dalam sumber energi alternatif.
“Dengan demikian, Humpuss Maritim Internasional berupaya membangun citra perusahaan yang bertanggung jawab secara lingkungan. Dalam rangka mencapai target pengembangan usahanya yang ambisius, Humpuss Maritim Internasional akan menggabungkan berbagai pendekatan ini.”
Meskipun tantangan mungkin terjadi dalam proses pengembangan ini, Tirta percaya bahwa dengan komitmen yang kuat, inovasi, dan strategi yang tepat dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan dan memperkuat posisi HUMI sebagai pemain utama dalam mendukung ekosistem maritim di Tanah Air.
Rencana Penggunaan Dana IPO HUMI
(miliar)
Keterangan Besaran
Modal Kerja HUMI 27
Ekuitas PCS Internasional 87,5
OTS Internasional 34
Humpus Transportasi Curah 63,2
MCS Internasional 34
ETSI Hutama Maritim 24,3
Sumber: Prospektus HUMI