Puluhan Peserta Ramaikan "Kite Festival" di Pantai Corong, PPU (Foto: Setkab PPU)
Penajam

Puluhan Peserta Ramaikan "Kite Festival" di Pantai Corong, PPU

  • Festival ini memberikan berbagai manfaat, termasuk mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan mengembangkan potensi wisata daerah.
Penajam
Is Wahyudi

Is Wahyudi

Author

PENAJAM - Puluhan peserta layang-layang berukuran besar turut memeriahkan ‘Kite Festival’ yang diselenggarakan oleh Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) Penajam Paser Utara (PPU) bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten PPU, Kalimantan Timur. 

Festival ini berlangsung di Pantai Corong, Kelurahan Tanjung Tengah, pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Kite Festival Layang-layang ditandai dengan penerbangan laying-layang berukuran besar oleh Penjabat (Pj) Bupati PPU didampingi oleh Kepala Disdikpora PPU, Lurah Tanjung Tengah, Komite Ekraf PPU serta Unsur Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Penjabat (Pj) Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, saat membuka acara tersebut, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap pelaksanaan festival yang juga dihadiri oleh peserta dari luar Kabupaten PPU.

"Terima kasih kepada para penggagas festival ini, termasuk semua pendukung acara. Festival ini menjadi hiburan yang mengangkat kembali olahraga tradisional ke masyarakat, sekaligus sebagai sarana edukasi bagi anak-anak kita yang mungkin tidak lagi familiar dengan layang-layang," kata Zainal Arifin dalam sambutan pembukanya.

Ia menyebut bahwa festival ini memberikan berbagai manfaat, termasuk mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan mengembangkan potensi wisata daerah. Keramaian yang tercipta diharapkan dapat membuka peluang baru untuk memajukan ekonomi kreatif di PPU.

BACA JUGA:

"Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Festival seperti ini bisa menjadi contoh dalam menggelar olahraga tradisional di masa depan, terutama untuk anak-anak agar mereka mengenal lebih banyak tentang budaya dan olahraga tradisional masyarakat kita," tambahnya.

Zainal Arifin mengatakan memperkenalkan olahraga tradisional di tengah tantangan perkembangan teknologi seperti gawai yang cenderung membuat anak-anak kurang aktif. 

"Festival ini merupakan langkah tepat untuk memperkenalkan permainan yang tidak kalah menarik dibandingkan teknologi, dan mampu merangsang keaktifan anak-anak," katanya.

Ia berharap festival layang-layang ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang. 

"Kami merencanakan untuk mengadakan lebih banyak lomba olahraga tradisional lainnya, agar olahraga tradisional tetap hidup dan menjadi sarana belajar bagi putra-putri kita di PPU," pungkas Zainal Arifin. (Adv/Diskominfo PPU)