Punya Potensi Besar Pertanian, Pemkab PPU Paparkan Tantangannya
Penajam

Punya Potensi Besar Pertanian, Pemkab PPU Paparkan Tantangannya

  • Pentingnya modernisasi di sektor pertanian. Salah satu teknologi yang telah digunakan adalah Rotavator, alat mekanisasi yang mampu mencetak lahan seluas satu hektar dalam waktu lima jam, jauh lebih efisien dibandingkan penggunaan hand traktor yang memerlukan hingga tujuh hari.
Penajam
Is Wahyudi

Is Wahyudi

Author

PENAJAM – Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencatat luas lahan pertanian di wilayahnya seluas 9.000 hektare dengan 700 kelompok tani. 

Pasalnya, dengan jumlah tersebut Kabupaten PPU memiliki potensi yang besar dalam pengembangan pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Traso, mengungkapkan potensi besar sektor pertanian di wilayahnya dalam sebuah laporan resmi. 

Hampir seluruh desa dan kelurahan di PPU memiliki lahan pangan yang berkelanjutan dan luar biasa, sebuah anugerah yang harus dimanfaatkan dengan optimal.

"Dengan luas lahan pertanian sekitar 9.000 hektar dan lebih dari 700 kelompok tani yang terdiri dari 8.000 anggota, PPU tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan internal, tetapi juga berpotensi mendukung daerah lain," terang Andi Traso pada Jumat 27 September 2024.

Menurutnya, pertanian merupakan sektor unggulan di kabupaten yang terdiri dari 54 desa dan kelurahan tersebut, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002.

Namun demikian, sektor pertanian PPU masih menghadapi sejumlah tantangan. Kualitas tanah yang memiliki pH rendah dan ketergantungan pada curah hujan menjadi kendala utama. 

BACA JUGA:

“Sistem pertanian kita berbasis hujan. Jadi, kita hanya bisa mulai bertani ketika air tersedia. Ini adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama,” jelasnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Andi Traso menekankan pentingnya modernisasi di sektor pertanian. Salah satu teknologi yang telah digunakan adalah Rotavator, alat mekanisasi yang mampu mencetak lahan seluas satu hektar dalam waktu lima jam, jauh lebih efisien dibandingkan penggunaan hand traktor yang memerlukan hingga tujuh hari.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap generasi petani milenial yang telah mulai mengadopsi teknologi modern dalam pertanian mereka. 

"Petani milenial kita telah memanfaatkan teknologi canggih, ini langkah penting menuju pertanian berkelanjutan," tambahnya.

Andi Traso mengajak masyarakat untuk bangga mengonsumsi produk-produk lokal PPU. 

"Mengapa harus bangga dengan produk luar, sementara kita bisa memproduksi sendiri? Mari kita bangga mengonsumsi hasil pertanian PPU," tutupnya. (Adv/Diskominfo PPU)