Pustaka Borneo Tawarkan Akses Digital ke Koleksi Langka Budaya Kalimantan
Balikpapan

Pustaka Borneo Tawarkan Akses Digital ke Koleksi Langka Budaya Kalimantan

  • Upaya digitalisasi konten budaya seperti ini sangat strategis untuk menjangkau generasi muda
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Aplikasi Pustaka Borneo yang digagas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur kini mulai dikenalkan ke daerah-daerah, termasuk Kota Balikpapan, sebagai perpustakaan digital berisi koleksi langka budaya Kalimantan seperti naskah kuno, cerita rakyat, hingga musik tradisional.

“Aplikasi ini menjadi jembatan antara generasi sekarang dengan kekayaan budaya yang hampir punah. Mulai dari naskah-naskah tua hingga musik tradisi bisa diakses dalam satu platform digital,” kata Kepala Bidang Deposit, Pelestarian dan Pengembangan Koleksi Bahan Perpustakaan DPK Kaltim, Endang Effendi, di Balikpapan, Kamis 7 Agustus 2025.

Endang menjelaskan, aplikasi Pustaka Borneo dikembangkan untuk mengarsipkan sekaligus memperluas akses terhadap dokumen sejarah dan kebudayaan khas Kalimantan yang sebelumnya hanya tersimpan secara fisik, sulit dijangkau masyarakat.

“Misalnya cerita soal asal-usul Pantai Teritip, tarian Hudok, musik-musik lama yang hanya dikenal di satu kampung semuanya akan dihimpun dan ditampilkan di aplikasi. Ini bukan sekadar koleksi, tapi bentuk pelestarian identitas,” ujarnya.

Khusus untuk Balikpapan, Endang menyebutkan konten yang sedang disiapkan antara lain sejarah kampung tua, legenda rakyat, serta dokumen-dokumen komunitas yang memiliki nilai budaya tinggi.

Menurut dia, pelestarian tidak harus selalu fisik. Proses digitalisasi memberikan peluang baru agar warisan budaya tetap hidup dan dikenal, meski generasinya sudah berganti.

BACA JUGA:

Kerja Sama Pemprov Kaltim-BPN, Sertifikasi Aset Dipercepat - ibukotakini.com

“Naskah kuno itu kan rentan rusak. Kalau tidak didigitalkan, bisa hilang. Sekarang kita bisa akses dari mana saja anak sekolah, mahasiswa, bahkan siapa pun bisa belajar budaya Kalimantan,” tuturnya.

DPK Kaltim juga membuka ruang partisipasi publik dalam pengembangan konten. Warga, komunitas, hingga pelaku budaya dipersilakan menyumbangkan atau meminjamkan koleksi mereka untuk dipindai dan dimasukkan ke dalam sistem digital.

“Yang kami butuhkan hanya salinannya, bukan fisik dokumennya. Jadi aman. Kami akan kurasi, verifikasi, lalu ditampilkan sebagai konten budaya digital,” ucap Endang.

Aplikasi ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, serta diperkuat oleh Instruksi Gubernur Kaltim Nomor 21 Tahun 2021.

Selain itu, Pustaka Borneo lahir dari amanat Perpusnas yang menetapkan Kalimantan Timur sebagai pusat koordinasi budaya Kalimantan lewat pembentukan Center of Selin.

“Itu artinya, Kalimantan Timur tidak hanya mengumpulkan budaya lokalnya sendiri, tapi juga dari Kalimantan Selatan, Tengah, Barat, dan Utara,” tandasnya.

BACA JUGA:

Inspektorat Balikpapan Ungkap Hasil Audit, Semua OPD Raih Level Baik - ibukotakini.com

Sementara itu, Pemerintah Kota Balikpapan menyambut baik keberadaan Pustaka Borneo sebagai sarana edukasi sekaligus penguatan identitas budaya lokal.

“Kami tentu mendukung aplikasi Pustaka Borneo ini. Ke depan akan kami sosialisasikan juga kepada masyarakat, termasuk lewat jaringan perpustakaan sekolah,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Balikpapan, Elvin Djunaedi.

Pihaknya akan memasukkan pengenalan aplikasi ini ke dalam program literasi rutin yang selama ini dilaksanakan di sekolah-sekolah.

“Upaya digitalisasi konten budaya seperti ini sangat strategis untuk menjangkau generasi muda. Hal ini juga sarana memperkenalkan budaya lokal melalui pendekatan teknologi yang akrab di kalangan anak muda,” tambahnya.

Disebutkannya, minat baca di Balikpapan meningkat. Tahun lalu saja tercatat 80 ribu kunjungan ke perpustakaan daerah. 

“Itu modal bagus untuk mengenalkan Pustaka Borneo secara lebih luas,” tukasnya. 

Aplikasi Pustaka Borneo sudah dapat diakses publik dan dirancang untuk menjangkau kalangan pelajar, mahasiswa, ASN, serta masyarakat umum yang tertarik mempelajari sejarah dan budaya Kalimantan secara digital. ***