
Rahmad Mas’ud: Saatnya Lanjutkan Perjuangan dengan Kerja Nyata
- Setelah merdeka, para pahlawan tidak berebut jabatan atau menuntut balasan, melainkan kembali ke rakyat mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Suasana khidmat menyelimuti halaman Balai Kota Balikpapan pada Senin (11/11/2025) pagi. Di bawah langit cerah Kota Minyak, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan yang diikuti jajaran Forkopimda, Aparatur Sipil Negara, para veteran, pelajar, TNI serta perwakilan organisasi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia. Upacara yang berlangsung khidmat itu menjadi momen refleksi bagi seluruh peserta untuk meneladani semangat para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa.
“Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala dengan penuh hormat untuk mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” demikian petikan sambutan yang dibacakan Wali Kota.
Dalam sambutan tersebut, Menteri Sosial mengajak seluruh warga bangsa untuk memaknai perjuangan para pahlawan bukan hanya sebagai kisah masa lalu, tetapi sebagai sumber inspirasi dalam menghadapi tantangan zaman.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/balikpapan-resmi-luncurkan-symphoni-tata-ruang
“Para pahlawan berjuang bukan demi kepentingan pribadi, melainkan demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini,” lanjutnya.
Dalam amanat itu disampaikan pula tiga teladan utama yang dapat diwarisi dari para pahlawan bangsa: kesabaran, keikhlasan, dan semangat pengabdian.
Para pahlawan, disebutkan, sabar dalam menempuh ilmu, menyusun strategi, dan menunggu momentum. Mereka tetap teguh meski menghadapi perbedaan pandangan dan keterbatasan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan dan kemerdekaan yang ditempa oleh waktu dan keikhlasan.
Setelah merdeka, para pahlawan tidak berebut jabatan atau menuntut balasan, melainkan kembali ke rakyat mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. “Di sanalah letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan,” ucap Rahmad Mas'ud.

Lebih jauh, disebutkan pula bahwa perjuangan para pahlawan dilakukan demi generasi penerus. “Darah dan air mata mereka adalah doa yang tidak pernah padam,” ungkapnya, menegaskan bahwa semangat pantang menyerah harus menjadi kekuatan generasi kini untuk meneruskan cita-cita bangsa.
Dalam konteks kekinian, perjuangan tidak lagi dilakukan dengan senjata, melainkan melalui ilmu pengetahuan, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama: membela yang lemah, menegakkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
Semangat perjuangan itu, menurutnya, kini diteruskan melalui program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup penguatan ketahanan nasional, peningkatan mutu pendidikan, penegakan keadilan sosial, serta pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.
Mengakhiri amanatnya, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan dengan kerja nyata.
“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita untuk menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Kita lanjutkan perjuangan mereka dengan bekerja, bergerak, dan memberi dampak nyata bagi bangsa,” demikian penutup sambutan yang dibacakan Wali Kota Rahmad Mas’ud.
Upacara diakhiri dengan hening cipta dan doa bersama. Di tengah derasnya arus modernisasi, pesan moral dari Hari Pahlawan 2025 di Balikpapan kembali meneguhkan makna: kemerdekaan bukan warisan yang boleh disia-siakan, melainkan amanah yang harus terus diperjuangkan melalui tindakan nyata.***
