Nampak sejumlah pengunjung tengah berbelanja kebutuhan pokok makanan di pasar modern kawasan BSD Tangerang Selatan
Bisnis

Ramadan, Emiten Ritel hingga Peternakan Unggas Bakal Diuntungkan

  • IBUKOTAKINI.COM - Emiten ritel dan barang konsumsi berpotensi akan memperoleh kenaikan pendapatan dengan adanya sentimen positif dari momentum bulan Ramada
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Emiten ritel dan barang konsumsi berpotensi akan memperoleh kenaikan pendapatan dengan adanya sentimen positif dari momentum bulan Ramadan tahun 2022.

Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia, Cindy Alicia Ramadhania mengungkapkan momentum bulan Ramadhan dapat dimanfaatkan sebagai oleh emiten ritel dan barang konsumsi karena pada bulan Ramadan identik dengan peningkatan daya beli konsumen, ditambah dengan tidak adanya larangan mudik lebaran bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaskin COVID-19 lengkap maupun booster.

"Hal ini tentunya bisa menjadi euforia setelah 2 tahun ke belakang tidak ada mudik dan ini bisa menimbulkan adanya peningkatan konsumsi," kata Cindy kepada TrenAsia.com Media Berjejaring Ibukotakini.com, Jumat 25 Maret 2022.

Adapun emiten-emiten yang akan diuntungkan oleh momentum bulan Ramadan ialah seperti ICBP, UNVR, MYOR, tak hanya itu sektor poultry (peternakan unggas) akan turut merasakan efeknya seperti CPIN karena akan adannya peningkatan konsumsi masyarakat, sedangkan euforia Ramadan yang identik dengan pembelian baju baru akan turut mendorong pendapatan dari emiten seperti RALS dan LPPF. 

Hal ini didukung dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Februari 2022 sebesar 113,1 yang mencerminkan kenaikan konsumen yang masih berada di area optimis, meskipun lebih rendah dari bulan Januari 2022 sebesar 119,6.

"Jika dilihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang mengindikasikan kinerja penjualan eceran memberikan informasi bahwa IPR Januari 2022 tercatat 209,6, secara bulanan turun 3,1% (mtm) sedangkan secara tahunan tumbuh 15,2% (yoy). Ke depan, kami melihat bahwa pemulihan terhadap daya beli konsumen dan penjualan retail terlihat cukup baik di tengah pelonggaran PPKM dan adanya mobilitas masyarakat," tambah Cindy.

Sementara itu dari pergerakan saham, Cindy menegaskan emiten seperti ICBP, MYOR, UNVR dan CPIN memang masih membukukan mines secara year to date, namun guna melihat baik tidaknya suatu saham tidak hanya melihat dari pergerakan harga saham, tetapi dilihat secara luas dari kinerja ataupun fundamental, sehingga adanya sentimen bulan Ramadhan ini akan terefleksikan pada laporan keuangan kuartal II-2022 perseroan, apakah akan dapat menopang pendapatan emiten tersebut yang pada akhirnya akan berdampak juga pada harga saham.

Akan tetapi, momtemum bulan Ramadan ini akan diiringi katalis negatif dari kenaikan PPN yang diprediksi terjadi pada April mendatang serta naiknya harga komoditas akibat konflik Rusia dan Ukraina yang tentunya memberikan dampak bagi emiten dari sisi biaya produksi. Meskipun begitu Cindy meyakini adanya euforia diperbolehkannya mudik dapat sedikit menutupi dampak dari naiknya PPN.

"Apalagi kita tahu bahwa di bulan Ramadan ini juga ada THR, sehingga bisa menimbulkan kenaikan daya beli konsumen. Naiknya harga komoditas juga tentunya memberikan dampak yang kurang baik dari sisi biaya produksi, dan ini membuat emiten harus memutar otak bagaimana caranya tidak menaikkan harga ditengah naiknya biaya produksi," tutup Cindy.