Rencana Pungutan Iuran Pariwisata dari Tiket Pesawat Tuai Kritik
- Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai berbagai program pengembangan pariwisata, seperti pembangunan infrastruktur, promosi wisata, dan peningkatan kualitas SDM pariwisata.
Ekbis
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk memungut iuran pariwisata dari tiket pesawat menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pengamat penerbangan Alvin Lie.
Alvin Lie mempertanyakan kebijakan tersebut dalam akun Twitternya. Menurutnya, kebijakan ini akan semakin memberatkan konsumen dengan kenaikan harga tiket pesawat.
"Ada Menteri yg gemar teriak bhw Harga Tiket Pesawat Mahal. Menghambat pariwisata," tulis Alvin Lie.
"Sekarang pemerintah malah akan bebankan Iuran Pariwisata utk dititipkan pada harga tiket pesawat," lanjutnya.
"Konsumen taunya harga tiket yg naik, padahal uangnya bukan ke airline," kritik Alvin Lie.
Alvin Lie juga mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana iuran pariwisata tersebut.
"Piye tho iki?" tanyanya retoris.
BACA JUGA:
- Batik Air Mangkir Panggilan KPPU Soal Harga Tiket - ibukotakini.com
- Terdampak Abu Vulkanik, Bandara SAM Ratulangi Ditutup Sementara - ibukotakini.com
Melengkapi Kritiknya
Alvin Lie kemudian mengunggah halaman pertama Undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden Dana Pariwisata Berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa ia tidak mengada-ada dan untuk menghindari dugaan fitnah.
Undangan rapat tersebut menyebutkan bahwa tujuan rapat adalah untuk membahas rancangan Peraturan Presiden tentang Dana Pariwisata Berkelanjutan.
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai berbagai program pengembangan pariwisata, seperti pembangunan infrastruktur, promosi wisata, dan peningkatan kualitas SDM pariwisata.
Sumber pendanaan Dana Pariwisata Berkelanjutan salah satunya adalah iuran dari wisatawan domestik dan mancanegara. Iuran tersebut akan dibayarkan melalui agen perjalanan, maskapai penerbangan, dan platform pemesanan online. ***