Reses di Margasari, Budiono: Penataan Pasar Pandansari Jadi Prioritas Utama
Advertorial

Reses di Margasari, Budiono: Penataan Pasar Pandansari Jadi Prioritas Utama

  • IBUKOTAKINI.COM - Reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Masa Sidang II Tahun 2023 masih berlangsung. Kali ini, W
Advertorial
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Masa Sidang II Tahun 2023 masih berlangsung. Kali ini, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono menggelar reses di Kelurahan Margasari pada Kamis (8/6/2023) sore.

Dengan melibatkan warga RT 18 dan 31, Budiono menyerap sejumlah aspirasi masyarakat terkait permasalahan sosial yang terjadi di sekitarnya. Adapun, salah satu permasalahan yang dikeluhkan masyarakat, yaitu terkait penataan pedagang di Pasar Pandansari.

Ia mengatakan, hal ini berkaitan dengan ketertiban umum yang perlu dilaksanakan oleh semua pihak tanpa adanya praktik tebang pilih. 

“Fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial) ini tidak bisa kita nikmati, karena dipakai oleh pedagang-pedagang yang ada di luar (pedagang kaki lima/PKL),” paparnya kepada awak media.

Selain itu, permasalahan Puskesmas Margasari yang kondisinya sudah tidak layak. Sehingga, mengharuskan untuk menyewa bangunan di sekitar kelurahan tersebut guna melayani masyarakat.

“Rencananya akan kita usulkan pembangunan Puskesmas, saya pikir ini penting,” katanya.

BACA JUGA:

Berkaitan dengan sektor pendidikan, pembangunan SMPN 25 di Kelurahan Baru Tengah sudah menjadi solusi atas keterbatasan daya tampung sekolah jenjang SMP di wilayah Balikpapan Barat.

Permasalahan lainnya adalah banjir, sejumlah masyarakat mengeluhkan genangan yang masuk ke wilayahnya akibat kondisi sedimentasi beberapa titik drainase di sekitar RT 18 dan 31. 

“Ada dua drainase di sini yang sedimennya tinggi dan satu drainase yang mana aliran air dari Baru Ilir larinya ke sini semua,” jelasnya.

“Kita perlu keruk (sedimentasi) itu di, karena ini drainase induk sehingga menyebabkan banjir di sini,” tambahnya.

Dari sejumlah aspirasi tersebut, Budiono menegaskan akan memprioritaskan permasalahan penataan pedagang di Pasar Pandansari. 

Diketahui, program penataan pasar ini memang sudah pernah dilaksanakan Pemerintah Kota Balikpapan. Namun, dalam perjalanannya, program ini dinilai tak efektif. Sebab, jumlah pedagang yang kian bertambah dan enggan menempati lapak yang berada di dalam pasar, sehingga pihaknya dan Pemkot Balikpapan perlu lebih menegaskan kembali terkait hal ini.

“Semua (pihak) juga harus menyadari, kalau ini (fasum/fasos) bukan tempat jualan, ya pindah,” tegasnya.

Bahkan, perwakilan dari pedagang di Pasar Pandansari juga sempat mengatakan bahwa pihaknya tak dilibatkan ketika mendiskusikan pembangunan dan pemetaan lapak di dalam pasar.

“Sejumlah lapak di dalam (pasar) juga tidak maksimal ditempati, karena tadi infonya, masyarakat (pedagang) tidak dilibatkan pada saat diskusi soal pembangunan. Artinya, kajiannya kurang pas,” ungkapnya.

“Saya pikir, harus kita optimalkan dengan menempatkan pedagang-pedagang yang sekarang menggunakan fasum dan fasos (menuju ke dalam pasar),” tutupnya. ###