Ruang Bersama Indonesia Hadir di Balikpapan, Lindungi Perempuan dan Anak
Balikpapan

Ruang Bersama Indonesia Hadir di Balikpapan, Lindungi Perempuan dan Anak

  • RBI jadi Instrumen Strategis Bangun Ruang Aman Bagi Perempuan dan Anak
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Kota Balikpapan resmi meluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Taman Bekapai, Jalan Jendral Sudirman, Balikpapan Kota, Jumat 29 Agustus 2025. Keberadaan RBI diharapkan menjadi sarana kolaborasi lintas pihak untuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak, sekaligus mengurangi ketergantungan anak pada gawai.

“RBI ini adalah instrumen strategis untuk membangun ruang aman bagi perempuan dan anak, tempat mereka bisa belajar, bermain, sekaligus berdaya. Ini bukan sekadar simbol, tapi harus dihidupkan dengan kegiatan nyata,” kata Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo.

Bagus menegaskan Pemkot Balikpapan akan memperkuat program RBI dengan mengoptimalkan peran komunitas, dunia usaha, hingga organisasi masyarakat.

Ia mencontohkan RBI di Taman Bekapai sudah dilengkapi dengan ruang bermain ramah anak, area pembelajaran dengan pendampingan petugas, serta spot UMKM dan komunitas batik lokal.

Menurutnya, RBI sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam menciptakan generasi hebat Balikpapan yang tumbuh di lingkungan sehat dan aman.

BACA JUGA:

https://ibukotakini.com/read/ruang-bersama-indonesia-cegah-anak-dari-ketergantungan-gawai

“Kita ingin anak-anak tumbuh tanpa kekerasan, bisa meraih cita-cita, dan terhindar dari dampak buruk gadget,” ujarnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, yang hadir dalam peresmian menegaskan RBI adalah ruang kolaborasi yang melibatkan banyak pihak dan masyarakat.

Menurutnya, salah satu solusi yang ditawarkan adalah memperkenalkan permainan tradisional kepada anak.

“Kenapa kami tawarkan permainan tradisional? Supaya anak-anak tidak banyak menggunakan gadget. Dengan begitu mereka lebih bersosialisasi, tidak individualis, dan tetap terhubung dengan masyarakat,” jelasnya.

Arifatul menambahkan, RBI sudah dijalankan di enam daerah sebagai pilot project, termasuk Balikpapan dan Kutai Timur. Namun ia menekankan, RBI tidak boleh berhenti pada simbol peresmian.

“Harus diisi dengan kegiatan yang nyata, misalnya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pemberdayaan perempuan,” katanya. ***