Melek Digitalisasi, Investor Pasar Modal Indonesia lampaui 14 Juta SID
Kabar Ibu Kota

Saham Afiliasi Konglomerat Investor IKN Mayoritas Melemah di Tengah Penolakan Revisi UU Pilkada

  • Sementara itu, pada pembukaan perdagangan IHSG melemah 0,51% ke level 7.517,90. Pelemahan tersebut diikuti juga oleh Indeks LQ45 yang melorot 0,38% ke level 938. Dari sebelas sektor yang ada, sektor infrastruktur menjadi deretan saham yang paling terpukul.
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

JAKARTA - Mayoritas saham afiliasi konglomerat investor di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur mengalami penurunan tajam pada perdagangan Kamis, 22 Agustus 2024. Pelemahan ini terjadi di tengah aksi demonstrasi yang menolak revisi UU Pilkada, yang dinilai bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi.

Hingga perdagangan hari ini berjalan pada pukul 11.16 WIB, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), afiliasi Sugianto Kusuma alias Aguan, tercatat turun 1,69% ke level Rp5.800 per saham.

Sebagai informasi, Sugianto Kusuma alias Aguan merupakan salah satu pemimpin Konsorsium Nusantara, yang terdiri dari berbagai perusahaan dan dilaporkan mengucurkan investasi sebesar Rp20 triliun. Salah satu proyek investasi yang telah selesai dibangun adalah Swissotel Nusantara.

Menurut Otorita IKN, Konsorsium Nusantara terdiri dari berbagai perusahaan, antara lain Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro, Barito Pacific, Mulia Group, dan Astra Group.

Sejalan dengan penurunan yang dialami oleh PANI, dua saham milik Grup Barito Pacific yang dipimpin oleh Prajogo Pangestu juga mengalami penurunan. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun sebesar 1,05%, sementara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mengalami penurunan sebesar 0,31%.

BACA JUGA:

Sementara itu, satu-satunya saham anggota Konsorsium Nusantara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), justru mengalami penguatan sebesar 3,68% menjadi Rp3.380 per saham. Hal serupa juga terjadi pada PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), yang menguat 0,39% ke level Rp1.285 per saham.

Di luar Konsorsium Nusantara, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terafiliasi dengan Grup Djarum melalui Hartono Bersaudara terpantau melemah 0,96% menjadi Rp10.325 per saham.

BBCA diketahui telah menginvestasikan sekitar Rp75 miliar untuk pembangunan kantor cabang di IKN, dengan proses groundbreaking dilakukan menjelang perayaan HUT RI ke-79 pada 12 Agustus 2024.

Sementara itu, saham properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang akan membangun Sekolah Islam Al-Azhar Summarecon di IKN, dengan nilai investasi sebesar Rp200 miliar juga melemah 0,78% ke level Rp635 per saham.

Adapun saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tampak tidak bergerak di level Rp470 per saham. Diketahui, emiten afiliasi konglomerat Alenxander Tedja ini akan menginvestasikan uang senilai Rp5 triliun untuk membangun Superblock Pakuwon Nusantara.

Koreksi Wajar
Sementara itu, pada pembukaan perdagangan IHSG melemah 0,51% ke level 7.517,90. Pelemahan tersebut diikuti juga oleh Indeks LQ45 yang melorot 0,38% ke level 938. Dari sebelas sektor yang ada, sektor infrastruktur menjadi deretan saham yang paling terpukul.

Head of Equity Trading di Mitra Andalan Sekuritas (Mitra Pemasaran Mandiri Sekuritas), Arwendy Rinaldi Moechtar menyatakan bahwa penurunan IHSG merupakan hasil dari koreksi wajar di pasar modal.

Ia mengatakan bahwa sebelumnya IHSG sempat menyentuh ATH. "Koreksi ini wajar, karena kenaikan yang terjadi sebelumnya juga tidak didukung oleh fundamental makro yang kuat," ujar Arwendy dalam keterangannya.

Sebagai tambahan, IHSG melemah di tengah rencana aksi demonstrasi yang melibatkan mahasiswa, buruh, akademisi, dan masyarakat umum pada Kamis, 22 Agustus 2024, dan Jumat, 23 Agustus 2024, di berbagai kota di Indonesia.

Sejak Rabu, 21 Agustus 2024, ajakan untuk turun ke jalan telah beredar di media sosial sebagai tanggapan atas rencana DPR menggelar Rapat Paripurna untuk mengesahkan revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang dianggap bertentangan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi.

Aksi demonstrasi hari ini akan terpusat di tiga lokasi utama: di depan Gedung DPR RI, Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), dan Istana Presiden di Jakarta, di mana juga akan berlangsung aksi Kamisan. Namun, unjuk rasa tidak hanya terbatas di ibu kota. (Trenasia.com)***