logo
Salah satu ikon kota Samarinda, Islamic Center, terlihat dari Sungai Mahakam. Pemkot Samarinda akan memoles wajah kota dengan konsep waterfront city.
Samarinda

Samarinda Menuju Waterfront City, Penataan SKM Dimulai 2026

  • Penataan ini diharapkan memperkuat daya tarik kota sebagai destinasi wisata berbasis alam.
Samarinda
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kota Samarinda akan merealisasikan rencana trenasformasi menjadi waterfront city berbasis alam yang inklusif dan berkelanjutan. 

Penataan kawasan Sungai Karang Mumus (SKM) menjadi prioritas Wali Kota Samarinda, Andi Harun, untuk meralisasikan rencana tersebut.

"Ini bukan hanya soal pengendalian banjir, tetapi juga tentang membangun identitas Samarinda sebagai riverside city yang harmonis dan berkelanjutan,” tegas Andi Harun saat mengikuti presentasi Review Masterplan Grand Design SKM di Balai Kota Samarinda, Jumat (17/1/2025).

Proyek penataan kawasan SKM direncanakan dimulai pada 2026 menggunakan skema pembiayaan kontrak tahun jamak (multiyears contract). 

BACA JUGA:

Diajak Kerja Sama Bank Mandiri, Andi Harun Ajukan Syarat Digitalisasi Parkir - ibukotakini.com

Wali Kota menekankan pentingnya penyelesaian tahapan teknis, termasuk pematangan Detail Engineering Design (DED) dan estimasi anggaran untuk diusulkan dalam APBD Perubahan 2025.

"Saya khawatir jika proyek ini ditunda, realisasi pembangunan tidak akan utuh. Karena itu, harus segera dimulai agar tuntas,” ujarnya.

Andi Harun juga meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mempercepat penyusunan timeline proyek agar semua persiapan selesai dalam masa jabatannya.

Dalam pemaparan, Dr. M.A. Retno Hastijanti dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menjelaskan bahwa perencanaan kawasan kumuh di SKM dilakukan bertahap melalui lima segmen: Ruhui Rahayu, Segiri, Perniagaan, Jembatan Baru, dan Pelita.

“Tujuannya adalah menangani kawasan kumuh di sekitar SKM dengan pendekatan berbasis alam yang inklusif dan berkelanjutan. Konsep ini mengedepankan harmonisasi ruang terbuka hijau untuk menciptakan waterfront city,” jelas Retno.

BACA JUGA:

Jamkrindo Tawarkan Jaminan Proyek Tanpa 100 Persen Cash Collateral - ibukotakini.com

Saat ini, dua segmen DED telah rampung, dan seluruhnya ditargetkan selesai pada akhir tahun.

Pemerintah Kota Samarinda optimis proyek ini akan memberikan dampak signifikan, mulai dari pengendalian banjir, perbaikan lingkungan, hingga peningkatan kualitas hidup warga. 

Selain itu, penataan ini juga diharapkan memperkuat daya tarik kota sebagai destinasi wisata berbasis alam.***