
Satu dari Empat Pekerja Hidup dari Pertanian
- Dalam waktu dekat, pemerintah akan menaikkan status para penyuluh agar bisa langsung dikoordinasikan oleh pusat.
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Di tengah maraknya sektor tambang dan industri, pertanian ternyata masih jadi sektor andalan penyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia. Bahkan, satu dari empat pekerja di negeri ini menggantungkan hidupnya dari pertanian.
“Pertanian menyerap 28,5 persen tenaga kerja nasional. Artinya ini bukan sektor kecil. Ini sektor kehidupan,” kata Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, saat Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan di Kodam VI/Mulawarman, Balikpapan, Kamis 8 Mei 2025.
Amran menegaskan, pertanian bukan cuma soal produksi pangan. Di balik sawah dan ladang, ada jutaan keluarga yang hidup dan bergantung di sana. Karena itu, ia mendorong semua pihak memperkuat ekosistem pertanian – dari hulu sampai hilir.
“Kalau pertanian kita kuat, bukan cuma pangan aman, tapi juga jutaan rakyat terlindungi. Inilah sektor masa depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Amran juga mengajak generasi muda Kalimantan Timur untuk turun ke sektor pertanian. Ia memperkenalkan program Brigade Pangan yang dirancang untuk melibatkan anak muda dalam usaha tani modern dan terstruktur.
BACA JUGA:
Wabup PPU Tanam Perdana Padi Organik di Waru - ibukotakini.com
“Kami ingin anak-anak muda jadi pelaku utama pertanian. Pakai teknologi, kelola agribisnis. Bukan cuma bertani, tapi juga jadi pengusaha tani,” ucapnya.
Ia juga menyebut pentingnya peran penyuluh pertanian yang selama ini jadi garda depan di lapangan. Dalam waktu dekat, pemerintah akan menaikkan status para penyuluh agar bisa langsung dikoordinasikan oleh pusat.
“Kami ingin penyuluh lebih maksimal bantu petani. Mereka akan kawal pupuk, benih, asuransi, sampai alsintan,” tegasnya.
Amran tak lupa menyampaikan perkembangan sektor pertanian nasional yang saat ini mencetak pertumbuhan tertinggi di antara semua sektor. Bahkan, dalam triwulan I 2025, sektor ini tumbuh 10,52 persen.
BACA JUGA:
Kaltim Bergantung Beras dari Luar, Mentan Targetkan Mandiri di 2026 - ibukotakini.com
“Produksi padi naik 51 persen, jagung 39 persen. Dan serapan beras sudah 1,7 juta ton dari petani dalam negeri. Tidak ada impor,” ujarnya bangga.
Ia menyebut bahwa Kalimantan Timur – termasuk Balikpapan dan wilayah penyangga IKN – punya potensi besar untuk jadi penggerak swasembada pangan. Lahan luas dan posisi strategis membuat daerah ini bisa tumbuh jadi lumbung pangan regional.
“Dengan dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat lokal, kita bisa buat Kaltim jadi penghasil pangan utama. Bahkan ekspor ke negara tetangga,” pungkasnya. ***