
SDM jadi Kendala program PKG di Balikpapan
- Di Balikpapan, program PKG sudah mulai berjalan setelah dilakukan uji coba di Puskesmas Karang Joang
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang tenaga kesehatan (nakes) menjadi sedikit kendala dalam implementasi program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk warga yang berulang tahun.
Kepala Puskesmas Karang Joang, Balikpapan Barat, Agus Juwani sebelum uji coba program PKG di tempatnya, pernah mengatakan bahwa pihaknya hanya memiliki sebanyak 60 SDM Nakes.
Menurut Juwani, jumlah itu masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah SDM nakes yang ada di wilayah lainnya.
Menyiasati itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan mencoba menyusun jadwal agar pelaksanaan program PKG tersebut bisa terlaksana dengan baik.
Kepala Dinkes Balikpapan Alwiyati menyampaikan tidak menutup kemungkinan program ini digelar hanya sekali dalam sepekan atau seminggu sekali.
BACA JUGA:
"Kami coba susun jadwal ini karena kami memiliki keterbatasan SDM Nakes," ujar Alwiyati, Rabu, 5 Februari 2025.
Dalam hal ini, Alwi merencanakan program tersebut dilaksanakan setiap hari Sabtu, tujuannya agar tidak mengganggu pelayanan pasien lainnya.
"Karena kami berkomitmen program PKG ini tidak digabung dengan pasien lain," ungkap dia.
Di sisi lain, ujar Alwi masyarakat tidak perlu khawatir terlewat program PKG tersebut, mengingat program ini memiliki waktu yang cukup panjang.
"Jadi jangka waktunya itu cukup lama, H+1 bulan atau satu bulan setelah hari lahir," jelas Alwi.
Di Balikpapan, program PKG sudah mulai berjalan setelah dilakukan uji coba di Puskesmas Karang Joang, kemarin.
Lanjut Alwi, dalam tahap uji coba tersebut, sebanyak lima orang diambil sebagai sampel, dimana mereka dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh termasuk pemeriksaan jantung, hingga gejala penyakit kanker.
"Pemeriksaan ini tidak hanya berlaku untuk orang dewasa, namun juga kepada anak-anak secara lengkap," katanya.
Menurutnya ada 13 jenis pemeriksaan untuk orang dewasa, dan ada 7 jenis pemeriksaan untuk anak-anak yang dimulai dari penyaringan (skrining).
Bila ditemukan kasus katanya harus ditindak dengan pemeriksaan lanjutan, dari Dinkes Balikpapan akan memberikan rujukan.
Alwi mengemukakan, prosedurnya yang harus diperhatikan agar tidak menjadi hambatan dalam pelayanan adalah warga terutama wajib mendownload aplikasi SatuSehat di telpon pintarnya.
"Kemudian pastikan pada aplikasi tersebut sudah centang biru atau telah diverifikasi di puskesmas setempat," cetusnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan program PKG tersebut.
"Dengan program tersebut Dinkes lebih mudah memantau kesehatan seluruh masyarakat Kota Balikpapan," tutup Alwi.