Sekolah Penggerak Wajib Menerapkan Kurikulum Merdeka
- IBUKOTAKINI.COM – Sejak tiga tahun terakhir sekolah penggerak telah hadir di Provinsi Kalimantan Timur. Saat ini sudah ada 3 angkatan. Ke
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Sejak tiga tahun terakhir sekolah penggerak telah hadir di Provinsi Kalimantan Timur. Saat ini sudah ada 3 angkatan.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltim Wiwik Setiawati menjelaskan sekolah penggerak dapat diikuti sekolah swasta dan negeri.
Ada 165 sekolah penggerak di Kaltim di mana paling banyak terdapat di Kota Samarinda karena sudah mulai sejak angkatan 1 hingga angkatan 3 atau masuk tahun ke III sekolah penggerak.
Sekolah penggerak merupakan transformasi sekolah untuk tahap awal seleksi diikuti kepala sekolah dan wajib lulus. Selain itu wajib menerapkan kurikulum merdeka.
“Nanti dapat pendampingan selama 3 tahun dari pemerintah pusat. Baik menyangkut tata kelola, kurikulumnya, cara mengejar. Nanti dia menjadi contoh bagi sekolah lainya,” katanya pada Selasa (20/6/2023).
Pemerintah saat ini masih menetapkan kuota untuk menjadi sekolah penggerak dengan klasifikasi yakni kepala sekolah mengikuti dua tahap seleksi.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/percepat-peningkatan-mutu-165-sekolah-penggerak-sudah-tersebar-di-kaltim
- https://ibukotakini.com/read/penetapan-iduladha-1444-h-jatuh-pada-29-juni-2023-kemenag-balikpapan-ajak-masyarakat-berkurban
- https://ibukotakini.com/read/dprd-balikpapan-akan-susun-perda-ketenagakerjaan-guna-lindungi-tenaga-kerja-lokal
“Yakni menulis essay yang berkaitan dengan 10 kompetensi kepala sekolah penggerak, simulasi mengajar dan wawancara,”ucapnya.
Mereka yang ikuti seleksi ini akan mengikuti pendampingan hingga 3 tahun kedepan. “Nanti di tahun ajaran baru 2024 ini akan ada lulusan dari angkatan pertama dari sekolah SMP dan SMA,” sebutnya.
Sekolah penggerak ini berlaku juga mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA baik negeri maupun swasta.
“Kalau di SMK itu bukan sekolah penggerak tapi namanya sekolah menengah kejuruan pusat unggulan (SMKPK). Itulangsung dikelola dikti,” tambahnya.
Sekolah penggerak ini ingin menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan, tidak ada kekerasan/bulying, target sekolah sesuai dengan assesment awal.
“Target dalam 3 tahun minimal sudah ada perubahan minimal satu tahap loncatan. Evaluasi tiap saat tiap bulan ada evaluasi namnya PMO (program managemen office). Kalau ada permasalahan tidak dapat dipecahkan dibawa ke PMO daerah. Tiap bulan itu ada,” pungkasnya. ###