Ilustrasi
Samarinda

Sekolah Rakyat Dimulai, Kaltim Target Anak Putus Sekolah Kembali ke Sekolah

  • Akhir September 2025, MPLS Sekolah Rakyat Samarinda Dimulai
Samarinda
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

 IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah mulai menghadirkan Sekolah Rakyat sebagai langkah nyata memperluas akses pendidikan bagi kelompok rentan dan miskin ekstrem. Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan pendidikan, khususnya bagi anak-anak yang selama ini putus sekolah.

Tak hanya fokus pada akademik, Sekolah Rakyat juga pembentukan karakter, jiwa wirausaha, dan penguatan spiritual.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, Achmad Rasyidi, menjelaskan bahwa program ini sudah dimulai di Samarinda dengan tiga lokasi pelaksanaan: SMA Negeri 16 Samarinda, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).

“Program Sekolah Rakyat ini adalah inisiatif Presiden untuk anak-anak yang masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), khususnya dari desil 1 dan 2,” ujar Rasyidi dalam dialog publika di Samarinda, Senin (15/9/2025).

BACA JUGA:

TKA SMA/SMK Diserbu 3,22 Juta Pendaftar, Jadi Modal Seleksi PTN 2025 - ibukotakini.com

Peserta didik dalam program ini mendapatkan pendidikan gratis penuh, termasuk seragam, perlengkapan sekolah, hingga makanan. Siswa juga akan diasramakan dengan fasilitas wali asrama, keamanan, serta CCTV yang terhubung langsung ke kementerian pusat.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dijadwalkan berlangsung 30 September 2025 di BPVP dan SMA 16. Saat ini, beberapa sarana fisik seperti bantal, selimut, dan perlengkapan tambahan masih dalam tahap persiapan.

Pendaftaran siswa terus berjalan. Di SMA Negeri 16, satu rombongan belajar (rombel) sudah terisi 24 orang, masih kurang satu siswa untuk kuota penuh. Untuk tingkat SD, dari kuota 50 orang, baru 19 yang mendaftar. Di BPVP, rombel SMA dan SMP sudah penuh, sementara SD masih membutuhkan tambahan peserta.

“Kami terus berupaya melakukan validasi lapangan. Jika ada informasi anak putus sekolah dari keluarga tidak mampu, segera akan kami verifikasi,” jelas Rasyidi.

Selain Samarinda, beberapa daerah lain di Kaltim juga sudah mengajukan proposal Sekolah Rakyat, antara lain Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, dan Bontang. Saat ini, usulan tersebut masih menunggu validasi dan peninjauan lapangan. ***