Selamat Memilih “Julak”
- Julak Bahasa Banjar. Artinya paman. Sapaan untuk saudara tuanya Abah.
Politik
Catatan Rizal Effendi
MENCOBLOS tinggal dua hari lagi. Kita masih memasuki masa tenang. Tapi hati kok tidak tenang? Kecurigaan makin tinggi. Ini hari-hari yang dinamakan hari “serangan fajar.”
Ada paslon yang berani bermain membagi-bagikan uang untuk kepentingan suara menjelang hari pencoblosan Pilkada Serentak, Rabu (27/11) lusa.
Waktu pencoblosan mulai pukul 07.00 pagi sampai 13.00 waktu setempat. Karena jumlah TPS diciutkan, maka jumlah pemilih di satu TPS cukup banyak. Bisa 500-an pemilih. Jadi antreannya cukup panjang.
Ada seorang wanita kirim pesan ke Whatsapp (WA) saya. Sudah dua kali. Pesannya bernada pertanyaan. “Pak ngga ada info serangan fajarkah dari paslon?” begitu pertanyaannya.
Saya kesulitan menjawab. Akhirnya saya kirimi potongan video dari ustaz kondang Das’ad Latif. Da’sad bilang: “Dengar Bapak-Bapak yang selalu menerima uang suap Pilkada. Ibu-Ibu yang selalu menerima uang suap Pilkada. Itu salah satu penyebab Bapak Ibu tidak bisa khusyuk dan doa tidak bisa diijabah oleh Allah SWT. Berapa yang kita dapat dalam Pilkada? Paling Rp300 ribu. Satu hari makan bakso dengan teman-teman habis. Tapi demi Allah dosanya dibawa sampai mati dan dia berbekas dalam hati. Uang Rp300 ribu satu kali makan habis. Dosanya kita bawa sampai mati. Bahkan efeknya terpilih pemimpin yang bukan untuk kesejahteraan rakyatnya, tapi bagaimana bisa kembali modal.”
Das’ad memang tidak menyebut serangan fajar. Tapi maksudnya sama. Karena suap atau politik uang itu dibagi-bagikan menjelang fajar pencoblosan, makanya disebut serangan fajar. Tapi kabarnya gerakan serangan fajar sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu.
Saya dengar dan diduga kuat ada oknum RT yang sudah digalang paslon tertentu. Dia yang diserahi membagi-bagikan uang kepada warganya. Ada juga melalui oknum anggota Dewan untuk disalurkan kepada konstituennya di beberapa titik. Caranya dengan mengumpulkan KTP dan membuat daftarnya.
Saya kaget baliho larangan money politics di persimpangan Jalan MT Haryono-Jalan Letkol Pol Asnawie Arbain (BJBJ) Balikpapan ikut dicopot.
Padahal itu sangat penting untuk mengingatkan warga. Tak jelas siapa yang mencopot. Ketika saya lewat di sana Minggu kemarin sudah bersih.
Pada Pilkada Serentak 2024, ancaman pidana untuk money politics didasarkan pada UU No 10/2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Pada Pasal 187A ayat (1) dijelaskan bahwa setiap orang yang terlibat money politics bisa dipidana penjara. Selanjutnya Pasal 73 ayat (4) disebutkan, pidana penjara diberikan paling singkat 36 bulan dan paling lama 72 bulan dan denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar.
“Artinya, pidana tidak hanya menjerat pelaksana peserta dan atau tim kampanye, tapi seluruhnya termasuk yang menerima,” kata Putut Gunawarman Fitrianta, anggota Bawaslu Koodinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat.
DPT DAN NAMA PASLON
Berdasarkan Rapat Pleno Terbuka KPU Kaltim bulan September lalu, Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim tercatat sebanyak 2.821.202 pemilih terdiri dari pemilih laki-laki 1.456.666 dan pemilih perempuan 1.364.536 orang.
Sementara DPT Samarinda tercatat 612.072 pemilih, DPT Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) 552.469, DPT Balikpapan 520.896, DPT Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 297.994, DPT Kabupaten Paser 211.299, DPT Kabupaten Berau 198.347, DPT Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 137.495, DPT Kota Bontang 134.567, DPT Kabupaten Kutai Barat (Kubar) 128.104, dan DPT Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) 27.869 pemilih.
Pilgub Kaltim 2024 diikuti 2 pasang calon (Paslon). Yaitu Paslon No 1 Isran Noor-Hadi Mulyadi dan Paslon No 2 Rudy Mas’ud-Seno Aji. Sedang Pilwali Samarinda 2024 , pasangan Andi Harun-Saefuddin Zuhri mendapat No Urut 2 meski tak ada lawannya alias melawan kotak kosong.
Peserta Pilwali Balikpapan 2024 diikuti 3 paslon. Yaitu Paslon No 1 Rahmad Mas’ud-Bagus Susetyo, Paslon No 2 Rendi Ismail-Edy Darmawan, dan Paslon No 3 M Sabani-Syukri Wahid.
Pilbup Kabupaten PPU 2024 diikuti 4 paslon. Lebih banyak. Yaitu Paslon No 1 Andi Harahap-Dayang Donna Faroek, No 2 Desmon-Naspi, No 3 Mudyat-Waris dan Paslon No 4 Hamdam-Ahmad Basir.
Pilbup Kabupaten Paser 2024 diikuti hanya 2 paslon yaitu Paslon No 1 Fahmi Fadli-Ikhwan Antasari dan Paslon No 2 Syarifah Masitah Assegaf-Denni Mappa.
Pilbup Kabupaten Kukar 2024 diikuti 3 paslon yaitu Paslon No 1 Edi Damansyah-Rendi Solihin, No 2 Awang Yacoub Luthman-Ahmad Zais, dan Paslon No 3 Dendi Suryadi-Alif Turiadi.
Sementara itu Pilbup Kutai Barat (Kubar) 2024 juga diikuti 3 paslon yaitu Paslon No 1 Edwin-Nanang Andriani, No 2 Ahmad Syaiful Acong-Jainudin dan Paslon No 3 Sahadi-Alexander Edmond.
Pilbup Mahulu 2024 juga diikuti 3 pasangan, yaitu Paslon No 1 Yohanes Avun-Juan Jenau, No 2 Novita Bulan-Artya Fatra Marthin dan Paslon No 3 Owena Mayang Sari-Stanis Laus Liah.
Untuk Pilwali Bontang 2024 diikuti 4 pasangan yaitu Paslon No 1 Basri Rase-Chusnul Dhihin, No 2 Sutomo Jabir-Nasrullah, No 3 Najirah-Muhammad Aswar dan Paslon No 4 Neni Moerniaeni-Agus Haris.
Pilbup Kabupaten Kutim 2024 hanya diikuti 2 pasangan saja. Yaitu Paslon No 1 Kasmidi Bulang-Kinsu dan Paslon No 2 Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi.
Terakhir Pilbup Kabupaten Berau 2024 juga hanya 2 pasang. Yaitu Paslon No 1 Madri Pani-Agus Wahyudi dan Paslon No 2 Sri Juniarsih Mas-Gamalis.
Ketua KPU Kaltim Fahmi Idris berharap pelaksanaan Pilkada Serentak di Kaltim berlangsung aman dan lancar. Khusus untuk Pilgub Kaltim, Fahmi mengatakan pihaknya memasang target jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya atau tingkat partisipasi bisa mencapai 77,5 persen. Pada Pilpres lalu, tingkat partisipasi pemilih di Kaltim malah mencapai 79,82 persen.
Sejak kemarin saya sudah menerima Tanda Bukti Pencocokan dan Penelitian Data Pemilih serta Tanda Bukti Coklit Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan Tahun 2024. Saya dan istri akan mencoblos di TPS 012, Kompleks Balikpapan Baru. Saya sudah tak sabar mau mencoblos. Biar segera tahu siapa yang terpilih untuk menjadi pemimpin kita 5 tahun ke depan.
Seorang keponakan kirim WA kepada saya. Dia bertanya siapa sebaiknya yang dicoblos? “Kami ikut petunjuk Julak,” katanya. Julak Bahasa Banjar. Artinya paman. Sapaan untuk saudara tuanya Abah. Anaknya Kai juga. Nah pahamlah pian seberataan. Selamat memilih dan mencoblos sesuai hati nurani. ***
(Wartawan senior Kaltim, Walikota Balikpapan 2011-2021)