Sidak Parsel di Ritel Modern,  Pemkot Tak Temukan Produk Kadaluarsa
Kabar Ibu Kota

Sidak Parsel di Ritel Modern, Pemkot Balikpapan Tidak Temukan Produk Kadaluarsa

  • IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan menggelar inspeksi mendadak (sidak) parsel menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah. Titik sidak kali in
Kabar Ibu Kota
Niken Dwi Sitoningrum

Niken Dwi Sitoningrum

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Pemerintah Kota Balikpapan menggelar inspeksi mendadak (sidak) parsel menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah. Titik sidak kali ini, yakni di Hypermart Balikpapan Trade Center (BTC).

Sidak kali ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan Muhaimin, dengan didampingi oleh sejumlah pihak, mulai dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Andi Sri Juliarty, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Haemusri Umar dan sebagainya.

Usai menyelenggarakan sidak, Muhaimin mengatakan ada beberapa poin yang menjadi perhatian. Utamanya, dari pihak Hypermart BTC.

Hal tersebut berkaitan dengan produk konsinyasi dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sebagian besar sudah mendekati masa kadaluarsa.

“Yang konsinyasi itu ada daftar harga/masa kadaluarsa di belakang parselnya. Tadi sudah dicek sama Kepala Dinkes dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” terang Muhaimin pada Kamis (6/4/2023).

Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya daftar produk beserta dengan masa kadaluarsanya yang tertera di belakang kemasan parsel tidak sesuai dengan isi di dalamnya.

BACA JUGA:

“Ada yang antara daftar (produk) di belakang (parsel) dengan isi di dalam itu kadaluarsanya tidak sesuai, selisih sekitar satu tahun,” sebutnya.

Temuan lain, bahkan tak ada daftar produk dan masa kadaluarsa seperti yang lainnya. Padahal, hal ini dinilai sangat penting. Mengingat, masyarakat perlu mengecek langsung produk dan masa kadaluarsanya berdasarkan daftar yang tertera.

“Artinya, yang dibeli apa dan isinya apa kan bisa dikroscek. Kemudian, kalau sudah dibawa pulang, dari isi dan daftar isinya berbeda kan bisa dikomplain, kadaluarsanya, jumlahnya dan sebagainya,” paparnya.

Muhaimin menyempatkan berterima kasih kepada pihak Hypermart yang telah memfasilitasi sejumlah produk UMKM untuk ikut bersaing di ritel modern.

“Baik yang dijual secara eceran di sini maupun yang masuk dalam kemasan parsel,” katanya.

Sementara itu, temuan produk-produk yang memang mendekati masa kadaluarsa didominasi oleh produk UMKM. Sehingga, pihaknya mengimbau pada mekanisme pemusnahannya yang juga harus disaksikan oleh pihak Hypermart.

“Ada yang bulan Mei dan Juni, ini kan sudah bulan April. Bagaimana komprominya dengan pihak UMKM dengan pihak Hypermart,” tuturnya.

“Tadi disebutkan (pihak Hypermart), sudah ada kesepakatan kalau barang akan diretur atau ditukar, yang expired itu sama-sama disaksikan pemusnahannya,” tambahnya.

Ia berharap mekanisme seperti itu memang berlaku, karena kekhawatirannya adalah jika ada yang mengambil kembali dan hanya mengganti kemasan atau masa kadaluarsanya saja.

“Diganti kemasannya saja, tapi isinya sama (produk kadaluarsa) kan bahaya,” tegasnya.

Hal ini tentu akan berdampak dan merugikan semua pihak, termasuk pihak ritel. Apalagi, jika produk kadaluarsa tersebut sampai dikonsumsi oleh masyarakat.

“Bila dibeli masyarakat kemudian dikonsumsi, kalau misalnya ada apa-apa (permasalahan kesehatan) kan yang salah bukan hanya pihak pengirim (UMKM), tetapi juga dari pihak ritel,” imbuhnya.

Namun demikian, dari sidak yang dilakukan ini, pihak Pemkot Balikpapan tak menemukan adanya produk yang kadaluarsa dan masih dipajang/didisplay untuk dijual.

“Alhamdulillah, sampai hari ini belum ada temuan expired, yang mendekati ada, di bulan Mei dan Juni 2023,” pungkasnya. ###