
Sinkronisasi Fasum-Fasos Jadi Kunci Percepatan Pembangunan
- Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, Reses di Kawasan Balikpapan Regency
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Dorongan percepatan pembangunan lingkungan di kawasan Perumahan Regency, Sepinggan Baru, terus menguat. Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, menilai penyelesaian administrasi fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) dari pengembang kepada Pemerintah Kota menjadi langkah kunci agar program perbaikan dapat segera dijalankan.
Hal itu disampaikan Budiono usai menggelar reses di RT 41, Perumahan Regency, pada Sabtu, 25 Oktober 2025, yang dihadiri perwakilan 12 RT.
Dalam pertemuan itu, warga menyampaikan aspirasi mengenai perbaikan infrastruktur dasar, penerangan jalan, hingga penataan drainase yang hingga kini belum maksimal karena terkendala status fasum-fasos yang belum resmi diserahkan.
“Alhamdulillah, informasi terakhir fasum dan fasos di Regency akan diserahkan bulan Desember. Ini yang terus kami dorong, karena setelah diserahkan, pemerintah bisa langsung mengupayakan anggaran untuk perbaikan lingkungan,” terang Budiono, Sabtu (25/10/2025).
Ia menjelaskan, selama aset belum masuk ke daftar milik daerah, pemerintah tidak dapat menggunakan anggaran daerah untuk perbaikan.
Kondisi itu membuat sejumlah program tertahan, terutama di kawasan yang membutuhkan pembenahan drainase dan peningkatan sarana publik.
BACA JUGA:
DPRD Balikpapan Ingatkan Integritas Pejabat Baru - ibukotakini.com
“Kalau statusnya belum diserahkan, Pemkot terbatas untuk membangun. Begitu masuk aset daerah, baru bisa ditata lebih cepat dan terintegrasi,” jelasnya.
Warga juga menyoroti kondisi drainase besar di area menurun dekat menara dan mesin ATM, yang berpotensi meluap saat hujan deras.
Menurut Budiono, pelebaran saluran menjadi prioritas agar daya tampung air lebih besar dan tidak menimbulkan genangan di pemukiman.
“Drainase di kawasan menurun itu harus diperlebar, karena rawan menahan debit air. Ini masuk catatan utama dari hasil reses kemarin,” ujarnya.
Selain perbaikan fisik lingkungan, Budiono menyoroti pentingnya sinkronisasi antara pemerintah, pengembang, dan warga dalam pengelolaan kawasan.
Ia menilai komunikasi yang terbuka akan mempercepat penyelesaian masalah, sekaligus mencegah munculnya persoalan baru seperti tumpang tindih aset atau keterlambatan penataan.
“Kita ingin semua satu arah. pengembang tertib administrasi, Pemkot siap eksekusi, dan warga merasakan hasilnya. Kalau sinkron, pembangunan bisa lebih cepat dan terarah,” tuturnya.
Dalam dialog bersama warga, juga muncul pembahasan mengenai rencana pembangunan sekolah di pintu masuk kawasan.
Budiono meminta agar rencana itu dikaji secara menyeluruh, khususnya dari sisi Analisis Dampak Lalu Lintas (Amdal Lalin), agar kehadiran fasilitas pendidikan tidak justru memicu kemacetan di kawasan padat hunian tersebut.
“Kalau sekolah jadi dibangun, Amdal Lalin harus dikaji ulang. Jangan sampai menambah titik kemacetan baru di pintu masuk Regency,” pungkasnya. (Adv)
