Sebuah tongkang batubara melintas di Teluk Balikpapan. Dari kejauhan terlihat lapangan pengeboran lepas pantai yang dioperasikan ENI Indonesia. Tahun ini perusahaan minyak asal Italia itu akan melakukan survei seismik 3D di Cekungan Kutai.
Ekbis

SKK Migas dan ENI Indonesia akan Lakukan Survei Seismik 3D di Cekungan Kutai

  • Rencana survei ini akan menghabiskan biaya sebesar USD 70 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun (kurs rupiah 15.800 per dolar AS).
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama ENI Indonesia berkolaborasi melakukan survei seismik 3D di wilayah terbuka Cekungan Kutai, yang terletak di bagian tengah Kalimantan menuju Selat Makassar. 

Rencana survei ini akan menghabiskan biaya sebesar USD 70 juta atau setara dengan Rp 1,1 triliun (kurs rupiah 15.800 per dolar AS).

Kegiatan survei seismik 3D ini didasarkan pada pengalihan sisa nilai komitmen dari Wilayah Kerja Arguni I dan Wilayah Kerja West Timor ke wilayah terbuka. 

Tujuan utamanya adalah menemukan potensi cadangan minyak dan gas baru, serta meningkatkan produksi melalui eksplorasi di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka.

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, Asnidar, menyambut baik rencana survei ini. “Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru, serta diikuti dengan investasi lanjut melalui joint study atau tender reguler,” ujar Asnidar dalam pernyataan resmi dikutip Selasa (11/6/2024).

Kepala Perwakilan Kalimantan-Sulawesi SKK Migas, Azhari Idris, juga memberikan dukungan. Dia menekankan pentingnya koordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat nelayan, terutama dalam aspek non-teknis. 

Komunikasi dan pemetaan isu-isu sosial di area survei akan memastikan keberhasilan upaya pemerintah dalam mencari sumber cadangan migas yang baru.

Dengan survei seismik 3D ini, diharapkan potensi cadangan migas baru dapat terungkap, membuka peluang bagi industri energi di Indonesia.

“SKK Migas dan Kontraktor akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan para stakeholders pemerintah dan masyarakat nelayan terutama menyangkut aspek non-technical, melakukan komunikasi dan pemetaan isu-isu sosial di area survey untuk memastikan kegiatan pemerintah dalam usaha mencari sumber cadangan migas yang baru berjalan dengan baik," kata Azhari Idris.

Terkait rencana survey seismic di wilayah terbuka di Cekungan Kutai, Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas, Direktorat Jenderal MIGAS Kementerian ESDM Yulianto menyebut pemerintah senantiasa mendukung kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka dan akan selalu bersinergi dengan SKK Migas maupun Kontraktor untuk mendapatkan kandidat area potensial menjadi calon wilayah kerja. 

“Kami berharap pelaksanakan seismic 3D ini sukses dan mendapatkan hasil sesuai target, kontraktor agar berkoordinasi setiap saat dengan SKK Migas, MIGAS dan stakeholders lainnya,” Yulianto menambahkan.***